BC/21

511 27 3
                                    

Happy Reading

•••

"Keluar!" Titahnya tajam membuat pria paruh baya berseragam hitam itu segera membuka pintu mobil dan keluar dari sana.

Brak!!

Lelaki bertubuh jangkung itu masuk dan menutup pintu mobilnya dengan kasar, rahang kokohnya tampak mengeras serta tatapan matanya yang menghunus tajam.

"Brengsek!!" Umpatnya dengan tangan yang terkepal kuat.

Lelaki itu menyalakan mobil dan membawanya membelah jalan raya yang terbilang cukup sepi karena dijam sekarang, orang-orang berada di tempat kerjanya.

Alvaro menaikkan kecepatan mobilnya dengan bibir yang tak henti-hentinya mengumpat.

"Berani-beraninya bedebah itu mempermainkan seorang Alvaro Danendra, lihat saja akan saya balas berkali-kali lipat lebih dari yang kau lakukan, sialan!" Monolog batinnya dengan bibir menyeringai.

"Bedebah sialan!"

Dring ....

Alvaro berdecak kesal kemudian mengambil ponselnya yang berdering setelah menurunkan kecepatam mobilnya.

"Halo."

" ....... "

BRAK!!

"Shit!"

Alvaro menginjak rem dengan refleks saat mendengar suara hantaman yang disebabkan oleh mobilnya. Lelaki itu mengusap wajahnya kasar dan mengembuskan napas panjangnya.

Huft

Sepertinya ia baru saja menabrak seseorang. Hari yang sangat menyebalkan sekali untuknya. Alvaro memijat pelipisnya, kepalanya terasa ingin pecah sekarang.

Tok! Tok! Tok!

Seorang pria mengetuk jendela mobilnya dengan keras membuat emosinya kian meningkat.

Bug! Bug! Bug!

Alvaro memukul setir mobilnya dengan membabi buta membuat punggung tangannya membiru.

"Woy! Keluar!"

Alvaro mengatur napasnya agar lebih tenang.

Tok! Tok! Tok!

"Cepat keluar dan tanggung jawab!"

Alvaro membuka pintu mobilnya dan keluar. Netra gelapnya langsung disambut dengan pemandangan yang membuatnya ngilu, di sana ... cairan kental berwarna merah bercecer di mana-mana.

"Mas! Jangan cuma bengong aja! Bapaknya dibawa ke rumah sakit," seru seorang ibu-ibu membuat Alvaro tersadar dan mengerjabkan matanya beberapa kali.

"Mas, buka pintu mobilnya!"

Alvaro mengangguk dan membukakan pintu belakang khusus penumpang. "Ayo, Pak!" Ujarnya dan kembali memasuki mobilnya.

Setelah memastikan korban yang ia tabrak masuk sempurna ke dalam mobil, Alvaro menyalakan mesin dan mengendarai mobilnya membelah jalan raya.

***
Seorang perempuan paruh baya tampak mengotak-atik benda persegi yang membuatnya beberapa kali berdecak kesal.

"Ck!"

"Zea ...." panggil Sindy.

"Iya, Bu?"

"Alvaro di mana?" Tanyanya membuat perempuan bertubuh semampai itu mengernyitkan keningnya bingung.

Bukan Cerminan Where stories live. Discover now