SCaF - 43

441 24 1
                                    


Selamat malam~

Makasih sudah mau mampir walau sekilas membacanya, 😘 enjoy~~~

.
.
.

💜 💜 💜

💜 💜 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

Sedangkan para murid yang lain menatap heran pada Glen dkk dan Lista dkk yang tadi berteriak 'enggak.

"Bu. Waktu kita tinggal dikit nih, entar-entar aja deh perkenalannya. Nanti juga bakal saling kenal." Ucap Ragil menyuarakan pendapatnya

Bu Yayah langsung melihat jam dan benar waktunya tinggal 1 jam Ia mengajar. Dan sudah membuang waktu selama setangah jam lamanya.

"Baik, kamu bisa duduk di bangku yang kosong. Ibu akan lanjutkan pembelajaran hari ini. Siapkan buku kalian kita akan kuis." Ucap Bu Yayah langsung melanjutkan pembelajaran yang terhenti tadi

"Baik Bu...." Kompak muridnya

🌻

Di sebuah ruangan khusus.

Perusahaan yang dipimpin oleh cucu tertua keluarga Liensy selaku CEO di perusahaan yang dipegang olehnya.

Zayyan dan kelima saudaranya sedang kumpul membahas mengenai sesuatu (penting+rahasia) cukup reader saja yang tahu. Uyey!!

"Bang. Wanita itu bersama anaknya sudah kembali." Ucap Marva datar memulai percakapan yang sejak tadi diam

"Ya. Aku sudah tahu." Balas Zay tak kalah datar

"Apa kita tetap diam saja?" Tanya Kendrick langsung

"Tentu tidak Ken. Masa sih diam. Kita harus main cantik dong." Sahut Vio dengan nada ceria

"Caranya?" Tanya Marva menatap Vio

"Kan ada Zay. Zay aja yang mikir." Ucap Vio santai membuat Zay hanya mendengus mendengar ucapan Vio tadi

"Untuk saat ini kita awasi saja pergerakan mereka. Kalo ada hal yang mencurigakan baru kita bergerak." Ucap Zay datar

"Hadeh... Tidak seru, masa diawasin doang sih." Keluh Vio yang malah dapat tatapan dingin Zay

Dan itu membuat Vio seketika diam membisu.

Marva dan Kendrick kompak mengangguk berbeda dengan Kelvin dan Bryan yang hanya diam tidak seperti biasanya.

"Bryan apa yang kau pikirkan. Kenapa diam." Ucap Zay datar

Bryan yang tadi sempat melamun tersentak dan menatap Zay.

"Tidak Bang. Aku hanya kepikiran sesuatu." Jawab Bryan dengan gelagat mencurigakan

Zay hanya diam menatap Bryan.

"Baiklah. Kelvin?" Tanya Zay pada Kelvin

Kelvin yang ditanya balas menatap Zay.

"Bang. Sepertinya Lexa menyembunyikan sesuatu dari kita. Kalian juga merasakan hal seperti itu, kan." Ucap Kelvin mengeluarkan unek-uneknya

Story Calista and FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang