9

234 25 17
                                    

Selamat membaca....
Typo bertebaran, tolong dimaklumi
Jangan lupa tinggalkan jejak ya readernim.



















Dua bulan sudah Zea dan Alvin menjalani hubungan pernikahan ini. Keduanya masihlah belum mengetahui dibalik pernikahannya ada kebohongan sang Daddy. Tapi biarlah menjadi rahasia. Nanti kalau sudah saatnya pasti akan diungkap.

Semuanya berjalan sesuai takdir. Sepasang suami istri itu masih sama-sama bersifat dingin, sifat itu tetap melekat di diri mereka sekalipun sudah memiliki pasangan.

Tapi ada sedikit perbedaan dari keduanya. Mereka akan menjadi super cerewet ketika berada dirumah. Ketika sudah bersatu entah kemana sifat dingin nan datar itu pergi.

Mereka juga akan berubah menjadi sosok hangat saat bersama keluarganya. Sekarang mereka benar-benar membuang sifat dinginnya jika berada dirumah.

Setelah insiden dimana mereka hanya ditinggal berdua dirumah keluarga Salim, mereka benar-benar tidak berinteraksi dengan keluarganya. Bahkan dengan sang adik pun. Para orang tua jadi merasa bersalah, tapi itu hanya satu minggu lamanya karna setelahnya mereka baik-baik saja.

Tapi masih satu yang menjadi penghambat hubungan mereka. Kecanggungan Zea saat satu kasur dengan suaminya. Mereka pernah mencoba tidur satu kasur, tapi Zea malah tidak bisa tidur sampai keesokan paginya gadis itu tidak bisa pergi kesekolah karna demam.

Jadilah mereka tetap tidur sendiri-sendiri. Alvin dibawah dengan menggunakan kasur lipat, Zea tetap diranjangnya sendiri.

Alvin dan Zea selalu berangkat sekolah bersama, pernikahan mereka juga disembunyikan hanya sahabat Zea dan Alvin yang mengetahui. Karna mereka tidak ingin ambil resiko dikeluarkan dari sekolah.

Kalau ada yang bertanya apa hubungan Alvin dan Zea mereka akan menjawab, bahwa mereka sepasang kekasih. Sangat tertutup, mereka tidak ingin putus sekolah karena kabar pernikahan itu.

Kini keduanya tengah bersiap-siap pergi kesekolah, Zea sudah siap, ia menuggu suaminya sambil bermain ponsel di sofa kamarnya. Mereka berdua akan turun bersama untuk sarapan nanti.

Alvin sudah mulai sibuk dengan segala macam ujian. Maklum lah namanya juga anak kelas akhir, jadi pasti sibuk. Pemuda itu selalu mendapat jam pulang lebih lama dari biasanya.

Maka dari itu Zea selalu setia menunggu sang suami. Bukannya Alvin tidak mengizinkan Zea pulang duluan, tapi memang keinginan Zea yang akan menunggu suaminya. Bahkan Alvin selalu memaksa sang istri untuk pulang naik ojol atau taksi, tapi tetap ditolak mentah-mentah.

Zea sudah belajar memasak, gadis itu sudah dengan mahir memasak makanan apapun. Gadis itu juga bahkan yang menghadle masakan pas makan malam. Mereka juga hanya menyewa ART untuk sekedar bersih-bersih. Untuk masak makan siang pun dirumah tidak ada orang, jadi ya hanya bersih-bersih saja.

"Ayo Win" suara itu menginterupsi kegiatan bermain ponsel yang Zea kerjakan.

"Lo udah siap?!" Tanya sang gadis. Karna sepertinya suaminya itu baru saja masuk kamar mandi untuk berganti baju, kenapa sudah selesai? Pikirnya.

"Lah, yang lo liat?" Malah nanya balik.

"Perasaan baru satu menit yang lalu lo ganti baju"

"Yaelah ya gak perlu lama-lama lah, cuma ganti baju ini" Zea mengangguk saja. Lalu bangkit sambil membawa tas punggungnya.

Snow Home [Asahi X Winter]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora