39. Rayensyah

429 45 15
                                    

Tak akan ku biarkan seorang pun melukai dirimu, bahkan sekecil sayatan duri pun mereka akan ku basmi.




Chapter 39 : Panik di jam dini hari (2)

"Bener alamatnya disini? Gue gak salah baca kan?" Tanya Rayensyah pada diri sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Bener alamatnya disini? Gue gak salah baca kan?" Tanya Rayensyah pada diri sendiri.

Cowo itu baru saja sampai di depan gedung Horison, tepat di jam 23.59 wib. Dirinya berdiri tepat pada alamat dimana tante Sindy mengirimkan padanya. Rayensyah di rundung heran dengan gedung yang di maksud. Sebab gedung itu tampak berpenghuni, sama sekali tak ada tanda-tanda kalau gedung itu menjadi tempat markas komplotan penjahat.

Tak ingin semakin di landa penasaran, langsung saja Rayensyah masuk ke dalam gedung Horison itu dengan tergesa-gesa.

Berulang kali sudah dirinya menelpon sang Tante namun tak ada jawaban. Cowo itu terus menelusuri daerah gedung itu dengan membuka setiap ruangan yang terdapat di sana, hingga akhirnya ia sampai pada lantai 2. Namun seketika langkahnya berubah perlahan saat lantai 2 itu tampak sangat gelap gulita, seperti tak ada orang disana. Meski lantai 1 sepi, namun lantai 1 terlihat masih biasa saja dengan lampu yang masih terang benderang.

Tak usah heran dengan Rayensyah yang bingung dengan tempat gedung ini, sebab dirinya sama sekali belum pergi menginjakkan kaki disini. Bahkan ada gedung di jalan veteran saja dirinya baru tau ini.

"Qeela..." Panggil Rayensyah berjalan pelan di lantai 2 itu.

"Gelap banget ni gedung"

"Itu apaan kok ada cahaya?" Tanyanya pada diri sendiri saat matanya menangkap adanya sedikit cahaya dari sebuah ruangan di gedung itu.

Dengan rasa penasaran, dirinya berjalan ke arah ruangan itu yang tak jauh dari dirinya.

Kreekkk....

Suara pintu terbuka yang di lakukan oleh Rayensyah, dan...

DUARRR...

Suara balon pecah dan popper confetti party terdengar secara tiba-tiba saat Rayensyah membuka pintu itu. Mendengar suara ledakan itu membuat Rayensyah sedikit terlonjak kaget.

Seketika lampu di ruangan itu menjadi terang dan memperlihatkan adanya banyak orang disana dengan tempat yang sangat mewah. Banyak balon hitam putih di dekor indah di ruangan yang cukup luas itu, dan beberapa dekoran serba hitam mewah terlihat indah di ruangan.

"Kalian?!" Ucap Rayensyah kaget saat tahu bahwa Reyza dan Kica yang mengejutkan dirinya dengan balon dan popper party itu.

"HAPPY BIRTHDAY BRO!" Ucap mereka bersamaan.

Nilam dan Arry tampak tersenyum lebar di samping kiri Rayensyah.

Rayensyah sama sekali tak bergutik. Dirinya masih syok dengan semua ini.  Ulang tahun? Bahkan dirinya saja lupa kalau hari ini adalah hari lahirnya.

RAYENSYAH (END)Where stories live. Discover now