16. Rayensyah

510 56 4
                                    

"Kalau boleh aku mengulang waktu, aku ingin mengulang dimana aku dan kamu tidak saling bertemu dan kenal. Agar aku tak merasakan rasa sakit yang saat ini ku rasakan:)"

Jangan lupa pencet tombol ☆
Spam comentnya ygy...




Chapter 16 : Sadar akan kesalahan?

Nio merasakan lega di hatinya dan sudut bibirnya seketika terangkat di kala matanya telah menangkap sosok gadis yang sedaritadi ia tunggu namun tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nio merasakan lega di hatinya dan sudut bibirnya seketika terangkat di kala matanya telah menangkap sosok gadis yang sedaritadi ia tunggu namun tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Nio turun dari atas motor sport hijaunya, berdiri bersandar pada motor seraya menunggu gadis itu berada di hadapannya.

Matanya memicing dan dahinya berkerut saat dirinya melihat gadis itu berlari dengan tergesa-gesa seperti di kejar setan. Tak ingin berpikir negatif, ia kembali menyunggingkan senyumnya dan dengan wajahnya yang seri ia menyambut gadis itu yang telah sampai di depannya.

"Akhirnya keluar juga kesayangan kakak!" Nio mencubit gemas pipi kanan pemilik gadis berkulit putih itu.

"Gak usah cubit-cubit! Mending sekarang kita pergi kak, buruan!" Gadis itu mendorong Nio untuk segera naik ke atas motor.

Nio terheran-heran dengan sikap gadis yang ada di hadapannya itu, keanya tiba-tiba ia di suruh untuk bergegas pergi.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Nanti Qeela jelasin, intinya buruan cepat kita pergi!"

"Iya-iya sabar!" Ujarnya sedikit kesal karena Raqeela terus mendorongnya.

"Allahuakbar, pelan-pelan dek!" Ucapnya kaget dengan Raqeela yang baik ke atas motor dengan tidak hati-hati dan hampir membuatnya kehilangan keseimbangan.

"RAQEELA TUNGGU!!!"

Dari ujung lapangan terlihat dua orang gadis yang berlari tergesa-gesa ke arah Nio dan Raqeela. Keduanya berteriak memanggil nama Raqeela dengan napasnya yang sesak.

Saat mata Raqeela melihat keberadaan mereka, sontak dirinya langsung menepuk bahu Nio dan menyuruhnya untuk segera menancapkan gas pergi dari kawasan sekolah.

"KAK CEPETAN PERGI!"

"Itu temen kamu?" Ucapnya sadar akan adanya teman Raqeela.

"Udah ayo buruan pergi!"

"Tapi-

"KAK NIO CEPETAN!" Ketusnya kesal.

Nio terkaget dan langsung menancapkan gasnya pergi dari sana.

Saat motor Nio telah pergi, kedua gadis itu baru saja sampai di depan gerbang sekolah SMA Delarngga, dengan napas yang tersengal-sengal mereka berusaha terus meneriaki Raqeela, berharap gadis itu mau kembali menemui mereka.

RAYENSYAH (END)Where stories live. Discover now