Prolog

499 47 9
                                    

Hidup adalah perihal menjalani episode pertemuan dan perpisahan.
-Amora Isabel-

***

Desember, 2008

"Amora seneng?" tanya Ainun pada anak satu-satunya seraya mengusap lembut rambut sang putri yang berada di pangkuannya.

Gadis kecil yang dipanggil Amora itu menganggukkan kepalanya dengan semangat penuh. "Seneng banget! Besok-besok kita liburan lagi, ya, Bun."

Danu yang berada di kursi kemudi tersenyum kecil melihat anaknya yang begitu antusias dengan acara liburan pada hari itu. Hatinya merasa senang melihat senyuman indah dari putrinya terus merekah. Lalu, ia menyahut seperti ini, "Boleh. Tapi syaratnya ...."

"Harus dapat rangking satu!" seru Amora dengan mengacungkan jari manisnya ke udara. Ia seakan hapal dengan slogan orangtuanya. Dimana Amora harus mendapatkan rangking satu jika ingin permintaannya dituruti, atau bisa juga dengan nilai-nilainya yang memuaskan.

"Pinter anak bunda," kata Ainun yang kemudian mengecup kening Amora dengan penuh rasa sayang.

Setelah percakapan itu selesai, terjadi keheningan di dalam mobil. Hanya ada suara radio dengan volume pelan. Malam itu memang begitu sunyi, manalagi jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Butuh satu jam lagi untuk keluarga kecil itu bisa sampai di rumah.

Di saat seperti itu Amora mendusel-nduselkan wajahnya pada leher bundanya. Setelah mendapatkan posisi nyaman, anak enam tahun itu mulai memejamkan mata dan siap menelusuri alam mimpi.

Namun, dalam sekejap saja suara deruman motor dari arah belakang mobil terdengar sangat memekakkan telinga. Amora yang kurang satu langkah akan tertidur terpaksa membuka matanya kembali karena terkejut. Juga Danu yang dengan secepat kilat menatap spion mobilnya. Dapat dilihat ada banyak motor dan satu mobil hitam yang mengikutinya dari arah belakang.

Danu memicingkan matanya dengan otak yang bekerja keras mencoba mengingat siapa pemilik dari mobil itu. Ia merasa sering melihat mobil itu untuk beberapa waktu, tapi siapa? Cukup lama ia bergulat dengan pikirannya sampai akhirnya Danu menemukan jawaban. Jantungnya seketika berpacu cepat mengetahui siapa pemilik mobil tersebut.

"Mas! Gimana ini?" gusar Ainun dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Tangannya yang mengusap kepala Amora mendadak bergetar.

"Tenang, percaya sama aku. Kita pasti baik-baik saja."

Mendengar ucapan suaminya tak membuat hati Ainun lekas tenang, justru ia semakin kalut saat beberapa motor besar itu mencoba menyamai laju mobil yang mereka tumpangi. Bahkan, batu-batu kecil pun para penjahat itu lempari ke mobil milik Danu.

"Woi Danu! Keluar!"

"Keluarlah, dan kami akan membunuh anak dan istrimu!"

Tuk
pyarr!

"Aaakh bunda!" jerit Amora saat sebuah batu berhasil masuk ke dalam mobil dan memecahkan kaca hingga jatuh berkeping-keping ke jalanan maupun ke dalam mobil.

Ainun dengan sigap mendekap anaknya dan membisikkan kata-kata penenang ke telinga Amora, meskipun keadaannya sendiri jauh dari kata tenang. Sedangkan Danu sedang fokus pada jalanan dengan terus menambah laju kecepatan mobilnya. Keringat dingin sudah membanjiri kening serta lehernya. Tapi itu tak menjadi masalah, yang terpenting sekarang adalah keselamatan istri serta anaknya.

Satu tetesan air mata Ainun yang sedari tadi ia tahan lolos begitu saja hingga membasahi rambut Amora. Ia begitu takut. Takut jika semuanya berakhir tragis. Takut jika ia harus bertemu dengan perpisahan. Sungguh, Ainun tak mau hal sedih itu terjadi. Di dalam hati ibu anak satu itu terus merapalkan doa sebanyak-banyaknya agar semuanya baik-baik saja.

Tolong, lindungi kami. Jangan ambil satupun nyawa diantara kami. Aku tidak siap menjalani hidup yang suram. Biarkan kami merasakan kebahagiaan, Tuhan.

***
Holaaa!! Gimana prolognya? seru? penasaran? kasih rating dong dari 1-10. Ini baru prolog ya, besok-besok aku up chapter satu.

Kalian boleh banget ss bagian cerita dari antara kita lalu promosikan di tiktok, ataupun bisa di story Ig dengan tag @desymooo ataupun @wp.desi
Aku tunggu yaa!

Oh iya, kalian bisa panggil aku eci, atau bunda juga boleh.

Aku hari ini bertambah umur, makanya aku publish cerita ini xixi. sayang kalian semua!

sampai jumpa di bab satu sayang-sayangkuu
eitss, jangan lupa follow Ig aku @desymooo dan @wp.desi

Antara KitaWhere stories live. Discover now