Berjalannya waktu

93 9 2
                                    


Hayow ~

Kembali lagi di cerita Totor yang ga tamat-tamat ini ಥ‿ಥ

Doa kan cepet selese ya 🙏

Btw baca sampe bawah ya 🏃‍♂️

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Empat tahun kemudian.

Empat tahun ya?

Ga kerasa begitu cepat waktu terus berjalan.

Sudah banyak hal yang berlalu dan terjadi, tangis kesedihan, tangis amarah, tangis ke-kecewaan, bahkan tangis kebahagiaan. Semua perasaan yang campur aduk. Semakin bertambahnya usia, semakin banyak perasaan dan hal yang di pikirkan.

Begitu rumit dan sulit.

Tapi ada juga yang begitu simpel dan mudah.

Itu semua kembali lagi, kepada setiap satu nyawa seseorang.

Setiap manusia yang di ciptakan, memiliki jalan dan skenarionya masing-masing.

Bila menemukan kesamaan dengan jalan cerita hidup seseorang, bukankah itu hal yang wajar?

Walau di bilang 'sama'. Pada kenyataan 'sama' yang di takdir kan setiap manusia itu tetap berbeda, mereka semua memiliki kenangan baik dan buruk di setiap 'adegan' yang mereka sukai, bahkan 'adegan' yang rasanya ingin selalu di skip! Tersimpan rapih di dalam diri seseorang tersebut.

Setiap manusia memiliki cerita hidupnya masing-masing, bukan hanya penuh warna-warna terang yang cantik. Namun warna-warna gelap seperti kelabu dan hitam, juga turut adil mewarnai cerita tersebut.

Oh iya, umur Miu sekarang 27 tahun.

Selama melewati empat tahun itu, Miu sudah banyak hal yang terjadi di dalam hidupnya. Mulai dari yang monoton, santai, ribet, sampe yang ngedrama banget juga ada!

Ga semua hal bisa dia kendalikan sesuai keinginan dan harapannya, nyatanya engga semudah berbicara.

Salah satu contohnya adalah takdir seseorang. Terutama takdirnya.

Ngomong-ngomong takdir, kalian pasti ga akan nyangka langkah terbesar Miu itu adalah menikah di usianya 25 tahun. Bersama cowok yang ia kenal luar dalamnya, di saat memandang cincin di jari manisnya. Miu selalu merasa itu semua hanya mimpi, yang mana dirinya ga bisa bilang mimpi indah ataupun mimpi buruk.

Dulu, kita semua adalah anak remaja yang labil. Lebih mementingkan sebuah kebebasan dan persahabatan.

Namun kini, semua telah berubah secara perlahan. Tempat kita semua berpijak semakin jauh, tapi persahabatan kita juga semakin dekat.

"Ahhhh~ jadi kangen" gumam Miu tanpa sadar, tangan dan matanya masih fokus ke baju bayi yang ia sentuh. Lembut, pikirnya senang.

Tiba-tiba suara panggilan telfon, menyadarkan Miu yang otaknya berkelana terlalu jauh hingga tersentak kaget.

Ahir-ahir ini dirinya suka jauh lebih random dari yang biasanya.

Otaknya mikir mau mandi tapi tangannya justru malah ambil piring, mau makan. Terkadang ga begitu perduli Miu jadi di lanjut aja kejadian yang udah telanjur, tapi kadang dirinya juga suka kepikiran banget. Masa iya tanda-tanda pikun??

"Oh? Iyaaa! Bentar, gue aja yang kesana".

". . . . .".

"Iya gapapa, lo di situ aja!".

". . . . .".

"Sippp!".

". . . . .".

"Chocomint! Iyaa, chocomint yaa" serunya senang, Miu memutus sambungannya dan bergegas menghampiri teman lamanya itu.

Bukan Teman Biasa! ; Chenle Ft MiuWhere stories live. Discover now