🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞
⚠ mengandung unsur dewasa, kekerasan, bahasa apa adanya tanpa sensor, kenakalan remaja dan melibatkan beberapa hal lainnya. Pembaca yang baik, tidak akan meniru atau mencontoh perbuatan yang buruk dalam cerita ini ataupun cerita...
"Mii! Woyyy!" teriak Chenle dari depan kamarnya, ga lama ia asal masuk ke kamar anak gadis tanpa permisi.
"Si goblok! Gue lagi pake beha!" misuhnya ga habis pikir dan membanting pintu kamar mandi, meluapkan kekesalannya. Tadi dia kaget dan buru-buru kabur ke dalem kamar mandi.
Alis Chenle naik satu dan menatap Miu sangsi, "tepos aja" gumamnya mengejek, "gue denger ya setan!" melayanglah sisir dari tangan Miu mengenai Chenle.
"Ck, ngapain sih lo Leee?" ucapnya masih kesel, paginya yang tenang berubah jadi medan perang yang penuh dengan api membara.
"Temenin gue makan Mii, gabut gue ga ada temennya" jelas Chenle mengabaikan amarah Miu yang meletup-letup.
"Makan tinggal makan Leee, ribet amat. Nohh Bibi Song masak kerang, sana kedapur" keluh Miu lagi, tangannya masih sibuk membalas pesan.
"Gue lagi mau makan sushi, elah" mendengar kata sushi, Miu jadi kepengen juga.
"Yaudah ayok" ucap Miu melunak, dia lempar ponselnya keatas tempat tidur dan bersiap.
Chenle tersenyum, "tiga puluh menit lagi gue samper kesini dah harus siap" ucapnya sambil pergi keluar meninggalkan Miu yang sibuk merias wajahnya.
Menurut Miu wajahnya butuh di poles kalo nanti mau foto-foto mukanya keliatan bagus, kalo mukanya keliatan cantik mau pake baju compang camping juga bakal bagus nantinya. Salah satu prinsip Miu yang ia buat sendiri.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Miu).
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Chenle).
"Mau makan dimana?" tanya Miu sambil mainin ponselnya, Chenle sendiri sibuk dengan bernyanyi ria mengikuti alunan musik.
