44| LEBIH BAIK

1.7K 73 1
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

2 bulan setelah kepulangan pulang dari Yogyakarta, para siswa langsung di hadapkan dengan persiapan Penilaian Akhir Semester yang di mana ulangan kali ini akan menentukannya naik tidaknya siswa ke kelas selanjutnya.

Kiran cukup frustrasi menghadapi PAT kali ini, gadis itu mati-matian belajar untuk bisa mendapatkan nilai yang memuaskan.

Dan finally, berkat ketekunan dan juga kerja kerasnya dalam belajar, Kiran akhirnya mendapatkan posisi 3
besar. Well, walaupun hanya peringkat 3 namun itu masih menjadi sebuah kebanggaan baginya. Apalagi Jefan, lelaki itu mengaku bangga dengan Kiran yang meningkat pesat dan Jefan bangga padanya. Meski begitu Kiran tak menyerah dan ingin mendapatkan posisi di peringkat pertama kelak.

Beranjak ke kelas 12, Kiran nyaris terbuai dengan perilaku teman seangkatannya untuk kembali berbuat nakal. Well, kini dirinya berada di kelas paling atas dan tidak akan ada yang melarangnya, tentu saja kecuali OSIS dan kesiswaan. Kedua oknum itu wajib di garis bawahi.

Namun, berkat Jefan yang selalu memberikannya nasihat juga petuah alhasil Kiran bisa terbebas dari pergaulan yang melenceng.

"Sekarang pelajaran siapa woy?"

"Pelajaran Sejarah cook! Pak Jefan! Tugas pada udah belum?"

Mungkin bagi siswa lain di ajari oleh Jefan merupakan sebuah anugerah karena selain mendapatkan pelajaran, para siswi juga dapat melihat wajah Jefan yang rupawan tanpa harus malu-malu.

Namun, lain hal bagi Kiran karena menurut gadis itu di gurui oleh Jefan merupakan tekanan baginya. Tentu saja, karena Kiran yang harus ekstra memahami materi karena lelaki itu selalu menanyakan materi yang telah dibahasnya malam hari pada Kiran. Katanya, Jefan ingin tahu pemahaman apa yang sudah Kiran dapatkan setelah Jefan menjelaskan materinya.

"Tugas yang saya beri minggu kemarin harap di kumpulkan," ucap Jefan setelah berada pada singgasananya.

Kiran beranjak untuk mengumpulkan tugasnya.

Nah, hal baik baginya yang lain tentu saja tugas yang tidak Kiran pahami dapat dibantu oleh lelaki itu. Ahh... Rasanya Kiran seperti mendapatkan guru privat jika seperti ini.

Bahkan kata teman-temannya yang lain banyak yang berkata 'Kiran, lo kok jadi rajin sih sekarang?' kira-kira semacam itu. Karena pada nyatanya kenyataan bahwa Kiran yang telah membeberkan status sebenarnya pada Vilda tidak di sebarkan oleh gadis itu. Hal itu disebabkan karena Vilda terlanjur di keluarkan dari sekolah.

Setelah buku tugasnya di kembalikan karena telah di nilai, Kiran melihatnya dan bingo! Ia mendapatkan nilai seratus dan juga what?! Tolong katakan jika kini Kiran tidak salah melihat karena di dekat angka seratus terdapat bentuk love yang dibuat oleh lelaki itu.

Kiran mengintip sedikit pada buku tugas milik Nela yang ada di sampingnya. Namun, hal berbeda di dapatkan oleh gadis itu karena tidak mendapatkan love.

Kiran lantas mendongak dan matanya langsung bertabrakan dengan manik legam milik Jefan.

Lelaki itu nampak memberikan senyum miring pada Kiran membuat gadis itu tak kuasa untuk menatapnya dan berakhir memalingkan wajah.

"Cie-cieee! Yang diajarin sama Mas Pacar," bisik Nela meledek.

Kiran melotot, "Bisa diem nggak?" ancamnya namun di sisi lain Kiran merasa perutnya seperti dikelilingi oleh ribuan kupu-kupu.

MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]Where stories live. Discover now