MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]

34| RINDU

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

"Nela..." Jefan menoleh ke belakang saat Kiran memanggil nama Nela yang ternyata ada di belakang mereka.

Kiran yang tersadar jika posisi mereka masih berpelukan pun lantas mendorong dada bidang Jefan hingga memisahkan jarak mereka.

Nela menatap Jefan dan Kiran bergantian, raut tak percayanya begitu kentara.

"Kiran, lo...sama Pak Jefan ada hubungan apa?" Nela masih berusaha menampilkan senyum tipis walaupun jantungnya kini berdebar hebat.

Kiran melirik Jefan dengan gelagapan, "Pak Jefan... Hmmm,  sebenarnya dia kerabat jauh___"

"Saya suami Kiran."

Kiran melotot pada Jefan, Nela sama terkejutnya mendengar penuturan Jefan barusan.

"Ha?" suara Nela tercekat.

"Jadi yang bener siapa?" Nela menatap bergantian Kiran dan Jefan.

"Di kalung Kiran ada cincin pernikahan kami."

Nela sontak menoleh dan melihat kalung yang terpakai dileher Kiran. Dan benar saja Kiran memakai kalung dengan cincin sebagai bandulnya.

"Kiran, kok lo nggak bilang?"

"Ngapain gue sebarin? Malah gue sengaja biar nggak ada yang tau!" dengus Kiran sebal.

Nela hanya mengangguk pelan, tak tahu harus mengatakan apa lagi.

Kiran melirik Nela, "Nel, lo nggak sakit hati kan?"

Nela terengah, "Maksud lo?"

Kiran melirik Jefan dan kembali menatap Nela, "Lo bilang suka kan sama dia."

Dan sedetik kemudian Nela meringis dan menatap Jefan tak enak, "Kiran lo ngomong apaan sih? Jangan diomongin di sini juga! Lagian, gue cuma tertarik doang kok. Yaaa, wajar sih, bukan gue doang yang naksir sama Pak Jefan," Nela dengan malu-malu menatap Jefan.

Kiran berdecak dan menatap Jefan, "Denger kan, barusan? Banyak yang suka kamu, makanya aku nggak mau orang lain tau!"

Jefan mengulum senyum, "Biarpun banyak yang suka sama saya, yang saya suka tetap kamu, Kiran."

Nela tercengang di tempatnya mendengar dua manusia yang sepertinya tengah di mabuk cinta itu. Dan, jujur saja mendengar Kiran yang berucap pada Jefan dengan nada merajuk membuat Nela lagi-lagi dibuat tak percaya. Dan, apa yang Nela dengar tadi? Telinganya tidak salah kan mendengar pembina OSIS nya yang terkenal berwibawa, tegas, dan kompeten itu baru saja mengatakan sesuatu yang membuat Nela bergidik geli.

•••

"Jadi, Bang Idan juga tau?!"

"Iya!"

Nela berdecak, "Kasian banget, kenapa dia mesti naksir lo sih? Kenapa nggak gue aja?"

Kiran menoleh pada Nela, "Ada kali yang naksir lo."