27| TAK TERDUGA

2.2K 80 6
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

Kiran berlari menuju kamar mandi dan menguncinya.

Matanya membelalak setelah mengingat kejadian semalam yang menurutnya begitu gila. Ya, pasti semalam ia sangat gila sampai-sampai rambutnya pun ikut berantakan seperti macan.

Kiran menelan ludahnya untuk menetralisirkan rasa gugupnya. Perlahan Kiran berjalan mendekati cermin wastafel.

Betapa terkejutnya Kiran ssampai-sampai ia lupa bagaimana cara bernafas.

Bagaimana tidak, sekarang lehernya begitu banyak bekas kissmark karya Jefan yang tertampang jelas di hadapannya. Kiran tak bisa menghitungnya saking banyaknya bekas merah itu.

Bagaimana ini, Kiran sangat malu jika harus berhadapan dengan Jefan setelah kejadian semalam. Kiran memang menyadarinya, namun ini tidak dalam prediksinya hingga menimbulkan banyak sekali kissmark. Bahkan, jangan lupakan pula bibirnya yang kini nampak sedikit bengkak akibat ulah lelaki itu.

TOK TOK TOK

Kiran terlonjak saat suara ketukan pintu terdengar.

"Kiran, kamu ada di dalam?" Kiran memejamkan matanya saat suara Jefan mengalun.

Ya, tadi saat Kiran terbangun ia langsung berlari ke kamar mandi yang kebetulan tidak ada Jefan di dalam kamar.

TOK TOK TOK

Lagi-lagi suara pintu terdengar.

"I__iya, aku di dalem," sahut Kiran sedikit kencang.

"Ayo, makan. Saya udah masak."

Dengan sedikit gugup Kiran menjawab, "Iya, tunggu sebentar."

Kiran segera mencuci wajah dan menggosok gigi. Setelah menyisir rambutnya dengan jemari, Kiran mencepol rambut panjangnya asal.

CEKLEK

Kiran keluar dari kamar mandi dan maniknya langsung menemukan Jefan yang tengah duduk di sofa dengan hidangan yang berada di atas meja.

Menyadari gadisnya sudah keluar, Jefan menyimpan ponsel yang sedari tadi ia mainkan.

Kiran berjalan pelan mendekati lelaki yang kini tengah memasang senyum manis.

Jefan semakin melebarkan senyumnya saat maniknya melihat tanda merah yang ia ciptakan di leher jenjang istrinya.

Kiran mencuri pandang pada Jefan dengan gugup, "Ish! Kenapa lirik-lirik mulu sih?" ucapnya sedikit salah tingkah sembari mengusap tengkuk.

"Bagus banget itu di leher kamu ada merah-merah nya." Jefan hendak menyentuh leher Kiran namun segera di tepis oleh gadis itu.

"Nggak usah pegang-pegang! Tadi katanya mau makan!"

Jefan mengulum senyum, "Galak banget," sahutnya.

MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]Where stories live. Discover now