40| CANDI

1.4K 68 1
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

•••

Jefan berangsur membuka matanya saat mendengar suara orang-orang yang mulai terdengar. Ditegakkan kepalanya dan melihat beberapa orang sudah mulai turun dari bis.

Jefan melirik Kiran yang masih berada di dekapannya. Beruntung hari masih sangat pagi ditambah dengan lampu yang temaram membuat orang lain mungkin tidak dapat melihat posisi mereka saat ini walaupun mungkin ada yang menyadarinya beberapa.

Sekarang mereka sudah berada di rest area, itu artinya mereka sudah berada di Jawa Tengah tepatnya di kota Yogyakarta. Auh, betapa pegalnya punggung mereka karena harus semalaman tertidur di dalam bis.

"Kiran, bangun..." Jefan menepuk lengan Kiran berupaya membangunkan gadis itu dengan lembut.

Kiran melenguh karena seseorang yang mengganggu tidurnya. Kelopak matanya terbuka dan menatap ke seluruh penjuru yang kini mulai rusuh ingin segera keluar.

"Udah sampe?" tanyanya dengan suara sengau.

"Iya. Sekarang siap-siap mandi. Jam tujuh kita harus udah siap," balas Jefan sembari berdiri.

"Mandinya pake air dingin?"

"Iya."

Kiran mendesah pelan, "Ishh, gamauuu~"

Jefan kembali duduk dan berusaha menenangkan gadis itu. Well, memang agak merepotkan tapi mau bagaimana lagi, jika dibiarkan nanti istrinya itu semakin bertambah kesal.

"Sekali ini aja nggak apa-apa."

"Tetep gamau, dingiiin~"

Jefan menghela napas pelan, "Ya udah, jangan mandi."

Kiran menatap Jefan datar, "Kamu mau nanti aku bau?!" dengan wajah yang masih mengantuk Kiran menatap Jefan tak santai.

Jefan menatap kiri kanan nya dan beruntung tidak ada yang melihat mereka yang masih berduaan di sana.

Jefan menutup matanya dan menghela napas pelan, "Jadi maunya gimana?" Jefan menatap Kiran di bawah sorot lampu temaram.

"Mau mandi tapi gamau pake air dingin~"

"Di sini nggak ada, Kiran. Jangan buat susah, kalau kamu nggak mau kedinginan ya udah nggak perlu mandi!" Jefan sedikit tersulut karena Kiran yang sudah rewel pagi-pagi seperti ini.

Kiran menatap Jefan kesal, lantas saja gadis itu berdiri dan mendorong Jefan agar menyingkir dari hadapannya. Gadis itu berjalan keluar dengan menghentak-hentakan kakinya.

Jefan yang melihat itu hanya menghembuskan napas pasrah. Masih pagi sudah dibuat emosi, lebih baik Jefan pun turun dan bersiap untuk membersihkan diri.

•••

Jefan menatap seseorang yang baru saja masuk ke dalam bis, setelah selesai membersihkan diri dan sarapan pagi kini semuanya kembali ke dalam bis untuk segera berangkat ke agenda mereka yang pertama yakni berkunjung ke Candi Borobudur yang merupakan warisan dunia.

Kiran melirik Jefan tanpa ekspresi. Gadis itu kini nampak lebih segar dengan kaos seragaman dengan rambut panjangnya yang diikat.

Kiran duduk di samping Jefan tanpa membuka suara. Begitu pun dengan Jefan yang sepertinya tak ada niatan untuk mengajak Kiran berbicara.

MARRIED WITH PEMBINA OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang