28. Kebersamaan

4.8K 476 6
                                    

Cukup lama ketiganya berdiam di mobil. Rio masih tak mau menjalankan mobilnya melihat Ify yang belum benar-benar tenang. Ia juga tak bertanya apapun, dan hanya memberikan apa yang Ify butuhkan. Seperti air minum dan pelukan. Atan yang berada di kursi belakang kini sibuk dengan ponsel yang sengaja Rio kasih. Ia tak mau Atan yang rewel semakin merepotkan Ify.

"Sudah lebih baik?" tanya Rio begitu melihat napas Ify yang mulai stabil.

Ify hanya mengangguk, lalu mengulas senyum, mengisyaratkan jika dirinya sudah baik-baik saja sekarang.

"Mau langsung pulang aja? Kita bisa delivery buat makan malam, atau aku bakal minta koki datang ke apartemen-"

"Nggak Mas!" Ify memotong cepat. "Aku nggak apa-apa kok, kita bisa lanjut ke supermarket."

"Kamu yakin?"

Ify mengangguk tegas.

Rio menghela napas, tak bisa lagi membantah kemauan Ify. "Tapi jangan dipaksakan, bilang sama saya kalau kamu sedang tidak baik-baik saja."

"Iya, Mas! Aku udah nggak apa-apa, kok! "

Rio mengangguk, lalu menjalankan mobilnya menuju supermarket yang berada di dekat apartemen Ify. Tak membutuhkan waktu yang lama hingga mereka sudah tiba di depan bangunan tiga lantai ini.

"Sayang, kasih ponselnya ke ayah sini, kita sudah sampai!"

Atan mendongak, lalu tersenyum senang dan menyerahkan ponselnya kepada Rio.

"Ma, Atan lagi pengen semur jamur, mama mau masakin nggak?"

Rio yang baru saja melepas seatbelt menoleh dengan kaget.

"Semur jamur?"

Atan mengangguk pasti.

"Sejak kapan kamu suka sama jamur, sayang?" Meski sudah beberapa kali menyaksikan Atan makan sayur, tapi bagi Rio hal itu masih sangat asing.

"Sejak mama yang masak, hehe..."

Cengiran Atan membuat Ify terkekeh gemas. "Baiklah, nanti Tante bakal masak semur jamur yang sangaaaat enak buat anak ganteng satu ini."

Atan bersorak gembira. Ia berjalan riang dengan kedua tangan yang menggandeng Rio dan Ify di masing-masing sisi.

Hawa sejuk AC menyapa mereka begitu masuk ke dalam minimarket. Ketiganya lantas langsung menuju rak yang berisi deretan sayuran hijau yang masih segar.

Rio mengambil troli, sempat berdebat dengan Atan karena bocah itu ingin naik, padahal Rio berniat mengambil troli yang kecil. Alhasil kini Rio mendorong troli besar dengan Atan di dalamnya. Mengikuti langkah Ify yang tengah sibuk memilih sayuran.

Setelah troli terisi penuh dengan belanjaan dan beberapa bungkus camilan, mereka menuju ke kasir. Ify baru saja berniat mengeluarkan kartu miliknya saat Rio sudah menyodorkan black card yang langsung diproses oleh kasirnya. Ify hanya menghela napas pasrah, tahu jika ia tak akan menang jika berdebat dengan Rio tentang hal ini. Maka, ia membiarkan Rio membayar dan membawa belanjaan ke mobil. Sementara dirinya sendiri bergandengan tangan dengan Atan yang sudah turun dari troli.

*

Rio tersenyum dalam diam melihat pemandangan yang begitu hangat di depannya. Dimana Atan, Ify dan juga Ray tengah bercengkrama di dapur sembari memasak untuk makan malam. Sesuai permintaan Atan yang juga ingin membantu, Ify membiarkan bocah itu di dapur meski tak melakukan apa-apa. Hanya sesekali mengambilkan sendok atau mangkuk yang tentu saja dibantu oleh Ray.

Acara memasak berlangsung lebih lama dari biasa karena Ify tak bisa berkonsentrasi penuh. Sesekali ujung matanya mengawasi Atan, takut-takut anak itu akan terluka.

Rio yang melihat itu pun masuk ke dapur.

"Ray, ajak Atan main ke depan. Saya akan bantu masak biar cepet selesai."

Ray pun mengangguk, lantas mengajak Atan untuk main di ruang tengah. Sempat menolak karena ingin menemani sang 'mama' memasak, tetapi akhirnya luluh saat Ray memamerkan robot-robotan terbaru yang sengaja ia beli saat Atan tengah bermain di apartemen mereka.

"Ada yang bisa dibantu?" Rio mendekat dan menggulung lengan kemejanya sebatas siku.

"Eh, Mas!" Ify tersentak kaget saat tiba-tiba saja Rio sudah berdiri di belakangnya. Hembusan napas hangat laki-laki itu membuat tengkuk Ify merinding.

Rio terkekeh. "Maaf, saya mengagetkan kamu, ya?"

"Udah tau nanya!" batin Ify.

Ify terkekeh singkat, lalu mematikan kompor.

"Udah selesai kok, Mas! Tinggal nyiapin aja di meja makan," ucap Ify sambil memindahkan semur jamur dari panci ke mangkuk besar untuk sayur.

"Saya bantu!"

Lalu Rio inisiatif mengambil mangkuk yang lebih besar untuk tempat nasi dari magic com, lalu meletakkan di meja makan. Mengelap piring dan sendok, bahkan menyiapkan air minum dengan cekatan. Ify tersenyum, dilihat dari seberapa cekatannya Rio, dapur bukanlah hal yang asing untuk laki-laki itu. Hal yang cukup langka untuk seorang pengusaha besar seperti Rio.

"Ray, Atan, makan malam sudah siap!" teriak Ify membuat dua anak manusia yang awalnya sibuk dengan mainan itu kini berlomba untuk sampai ke dapur dengan cepat.

Bagai sebuah keluarga bahagia, Rio tak bisa mendefinisikan berapa hatinya kini dipenuhi oleh ribuan kupu-kupu beterbangan yang membuat sudut bibirnya tak henti berkedut. Ia melupakan banyak ketakutan yang selama ini membelenggunya. Rio berharap, pemandangan ini akan bisa ia lihat sampai nafas terakhirnya berhembus. Rio hanya ingin kebersamaan ini abadi.

Melihat sang buah hati yang makan dengan lahap, dan juga seseorang yang sudah merenggut semua perhatiannya, mengisi hatinya yang sudah lama hampa, tapi ia begitu pengecut untuk memulai semuanya.

Tolong, Rio hanya ingin membahagiakan orang-orang yang ia sayangi.

Ify yang tengah mengambilkan minum untuk Atan tak sengaja menatap Rio, melihat mata laki-laki itu memerah.

'Apa yang terjadi?'

Tak ingin merusak suasana makan malam ini, Ify pun berpura-pura tak mengetahui apapun. Mungkin, ia bisa bertanya lagi saat makan malam selesai.

*

Hai, mungkin ada yang berminat, lumayan kan sekalian jalanin hobi, atau mungkin kamu pengen meluk versi cetak dari sebuah novel tapi authornya belum ada rencana buat bukuin novelnya, nah kamu nanti berkesempatan buat ngelamar novel itu biar dibukuin 😉

See uu

Enjoy the read yaa ....

Enjoy the read yaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hey, Mama! ✔️Where stories live. Discover now