20. News

156 16 1
                                    

"Aku bisa berdiri sendiri. Jangan sentuh aku. Mengerti?!"

Dawon terus menatap sendu wanita didepannya, tangannya yang terulur kedepan diabaikan begitu saja bergantung diatas udara.

Tetes air matanya tanpa sadar luruh melihat raut wajah wanita itu.

"Berhenti menyentuhku!" teriakan itu membuat Dawon semakin emosi, tanpa aba-aba dia menarik lengan wanita itu dengan kasar agar berdiri, lalu memeluknya sangat erat.

Rasa rindu yang sudah sangat membuncah seolah bercampur jadi satu dengan perasaan emosinya yang semakin tak karuan.

"Kau kemana saja hah? Aku mencarimu."

"Tenanglah. Semuanya akan baik-baik saja. Aku sudah disini."

Emosi membawa tetesan air mata keduanya meleleh begitu saja, membiarkan lolos dari pertahannya.

CUT!

Suara lantang dari sutradara membuat Dawon segera melonggarkan pelukannya dan langsung membungkuk sopan pada lawan mainnya yang juga melakukan hal sama.

Setelah mengucapkan terima kasih dan melambai sebagai tanda perpisahan, mereka berdua langsung berlari ketenda istirahat masing-masing.

Dawon sambil menyeka wajahnya yang basah dengan ceria menghampiri Yeonjung yang sedang duduk bersama manager menungguinya take syuting terakhir.

Kedatangan Dawon disambut hangat oleh Yeonjung yang tersenyum lebar sambil menepukan tangan antusias, merasa bangga dengan akting Dawon yang baru saja dilihatnya.

Sang manager mempersilahkan Dawon duduk disamping Yeonjung, lalu pamit undur diri untuk mengambil makan siang mereka di food truck.

"Woah, kakak tadi bener-bener menjiwai banget buat mainin perannya." Puji Yeonjung kagum.

Dawon tersipu malu mendengar pujian tersebut. Tangannya tergerak untuk mengelus rambut hitam Yeonjung yang tergerai.

"Maaf ya, jadi nahan kamu disini. Padahal harusnya kamu langsung istirahat setelah ketemu klien tadi." Sesal Dawon merasa bersalah.

Yeonjung menggeleng tenang bersama seulas senyum. "Nggak papa kok kak. Aku malah seneng diberi kesempataan liat kakak akting kayak tadi secara langsung. Biasanya kan liat hasilnya di tv."

"Yaudah, setelah ini aku anterin kamu ke apartement Dayoung. Mau nginep disana kan hari ini?" tanya Dawon memastikan, dan Yeonjung mengangguk mengiyakan.

Setelah mereka berdua makan siang dan Dawon foto untuk sesi dokumentasi bersama dengan manager dan para staf, Dawon dan Yeonjung pun pamit undur diri setelah mendengar sutradara sudah menyatakan syuting drama hari ini selesai.

Tak membutuhkan waktu lama, mobil pribadi Dawon sampai didepan pelataran mewah tempat dimana apartement Dayoung berada.

Dawon buru-buru turun untuk membukakan pintu untuk Yeonjung yang hanya bisa tertawa geli diperlakukan seperti tuan putri oleh Dawon.

"Masuk gih." Suruh Dawon.

"Kakak nggak mau mampir dulu? Itung-itung buat istirahat." Ujar Yeonjung memberi saran, melihat wajah Dawon yang tampak lelah.

Dawon menggeleng. "Kapan-kapan aja. Kakak titip salam aja buat Dayoung dan bilang maaf karena nggak bisa mampir, setelah ini harus langsung ke agensi."

Yeonjung mengangguk. "Hati-hati nyetirnya, nggak usah ngebut." Pesannya pada Dawon yang mengangguk patuh, lalu masuk kedalam mobil.

Dari balik kaca mobil Dawon terlihat melambaikan tangannya dan melempar senyum lebar kearah Yeonjung sebagai tanda perpisahan.

Yeonjung pun masuk setelah melihat mobil Dawon yang sudah memasuki area jalan raya dan menghilang.

"Loh kak Dawon mana?" tanya Dayoung, melihat sohibnya itu masuk sendirian.

"Dia nggak bisa mampir karena harus langsung keagensi. Tapi dia nitip salam buat lo." Dayoung mengangguk mengerti.


*****


Keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, Yeonjung pergi menghampiri Dayoung yang tengah asik bermain game di laptop sambil duduk bersila di karpet bulu.

"Hari ini ada berita apa?"

"Nggak ada berita yang menarik." Dayoung mengambilkan tabletnya, lalu diserahkan kepada Yeonjung setelah membukakan portal berita yang tadi baru dibukanya.

Yeonjung menerima ablet tersebut dan langsung menggulir layarnya secara perlahan sambil mencermati judul-judul yang tertera disana.

Tangan Yeonjung seketika dibuat kaku dan dingin, jantungnya seketika dibuat berhenti berdetak melihat berita yang terpampang besar di laman utama saat dia akan keluar dari aplikasi berita.

Mata Yeonjung dibuat semakin melebar ketika melihat berita tersebut dilabeli sebagai breaking news dan ada nama Dawon tertulis disana sebagai tajuk utama.

"Yom."

Merasa terpanggil, Dayoung menoleh kebelakang setelah mempause game yang masih berlangsung. Dayoung dibuat bingung dan heran melihat raut wajah Yeonjung yang terlihat menengang bersama sorot mata nyalang.

"Lo kenapa?" Dayoung melambaikan tangannya pelan didepan wajah Yeonjung, berusaha menyadarkan sohibnya itu.

Karena tak mendapat respon, Dayoung menengok untuk melihat apa yang sedari tadi Yeonjung lihat sambil terus menunduk.

Dayoung seketika menutup multnya tak percaya melihat headline news yang terpampang jelas dilayar tabletnya.

"Tadi ini nggak ada." Gumam Dayoung.


'BREAKING NEWS – Dawon si pelakon utama drama series Looking Up The Half Moon, diduga terlibat kasus pengunaan narkoba.'


Yeonjung masih terus diam sambil berusaha mencerna apa yang sudah dibacanya. Secara cepat Yeonjung menggulir layar kebawah, tapi dengan gesit Dayoung merebut tabletnya.

"Peraturan pertama, jangan buka kolom komentar dulu."

Yeonjung menoleh, tatapannya masih nyalang. "Gue sama sekali nggak percaya sama berita itu."

"Gue ngerti Jung."

"Ini bener-bener nggak mungkin."

"Tapi apapun bisa jadi mungkin Jung."

"Lo percaya sama berita itu Yom?" tanya Yeonjung tak percaya.

"Kita tunggu saja hasil penyelidikannya bagaimana." 




~~~~~~~~~~

Discover : Time, Love, & DiedWhere stories live. Discover now