08. Stuck ~

216 25 0
                                    

Dini hari tadi Luda mendapat telepon dari Silicon Valley tentang program e-learning yang akan dipresentasikan oleh Luda dan team-nya bulan depan. Program itu sudah Luda putuskan harus selesai minggu ini.

Setelah mendapat telfone dari rekannya yang ada disana, membuat Luda sampai siang ini tidak bisa memejamkan mata lagi barang hanya sejenak, karena harus lanjut mengerjakan program tersebut. Dari mengecek lagi beberapa baris code yang kemarin sempat error dan tes ulang keseluruan.

Bahkan mengerjakan semua itu, sampai membuat Luda lupa waktu. Dia melewatkan sarapan dan makan siangnya, dan juga tidak sempat mandi karena terlalu sibuk.

Termasuk membuat Eunseo yang tiba pagi tadi dibuat menghela nafas berat dan mendengus kesal berulang kali karena merasa diabaikan sekaligus merasa kasihan dengan Luda yang terlihat sangat berantakan hari ini.

Luda seketika mendelik saat ada tangan dengan secara paksa menutup laptopnya. Dia mendongak dan mendapati Eunseo.

"Sayang, stop."

"Ini harus cepat selesai, dan mereka sudah sangat___"

Eunseo menggoyangkan telunjuknya diudara. "Kamu udah janji bakalan cuti beberapa hari ini. It's our time, not their. Kamu bisa lanjut lagi nanti."

"Aku masih stuck Seo. Ada beberapa yang masih harus aku benerin lagi. Kamu ngertiin dong!" Luda meninggikan suaranya. Eunseo seketika menutup kembali mulutnya rapat saat akan membalas.

Detik berikutnya, Eunseo memberanikan untuk bersuara bersama matanya yang menatap Luda teduh. "Kalau gitu, tinggalin dulu sebentar."

"Tapi Seo." Luda mulai merengek.

"Aku tau. Tapi jika kamu maksa buat diterusin, berarti kamu sama aja jahat sama dirimu sendiri, sayang." Eunseo duduk disamping Luda yang sudah menekuk wajah. Dia mulai membereskan kertas beserta buku yang berserakan dimeja.

"Kamu mandi dulu, setelah itu makan. Aku udah pesenin buat kamu."

Luda akhirnya menurut, dia pergi meninggalkan Eunseo untuk pergi kearah lantai dua dimana letak kamarnya berada. Bertepatan dengan itu Yeoreum masuk rumah, baru pulang.

Eunseo menyapa Yeoreum yang menghela nafas lega. "Makasih ya kak Eunseo. Aku nggak tau lagi mau bilangin kak Luda gimana. Dia bener-bener keras kepala."

Eunseo mengangguk dan mengulum senyum. "Udah kewajibanku Reum. Ngomong-ngomong dari mana?"

Yeoreum berjalan mendekat dan langsung melempar diri ke sofa tunggal sebelah Eunseo. "Habis main ketempat Dayoung bareng kak Dawon sama Yeonjung. Terus ke rumah kak Seola."

"Udah makan siang?"

"Udah tadi. Ya udah kak, aku ke atas dulu mau ambil barang, setelah ini harus ke studio."

"Ok."


*****


Diruang tamu, mereka berdua hanya diam bersama pikiran masing-masing. Lebih tepatnya Eunseo yang terdiam bersama tatapan kosongnya karena Luda yang mendiaminya dan kembali sibuk sendiri.

"Kalau kamu cuman fokus sama kesalahan, kamu nggak bakal nemuin jalan keluarnya."

Celetukan Eunseo tiba-tiba membuat Luda yang duduk dibawah melirik sinis kearah lelaki itu. "Kamu lagi nyindir aku, hm?"

"Enggak. Aku cuman ngomong aja. Tapi kalo kamu merasa kesindir ya udah."

Luda tidak membalas lagi. Tau jika diteruskan pasti akan panjang, apalagi moodnya sendiri sekarang tidak bagus, Luda juga tidak mau membuang-buang waktu karena hal tak penting. Luda memilih kembali mengabaikan Eunseo.

Eunseo berjalan kelemari kayu yang jaraknya lima kaki dari tempatnya. Dia menyalakan lagu klasik dari piringan. Suara lembut langsung menyapa telinganya dan Luda yang ternyata bergumam mengikuti irama musik.

"Ini weekend loh, yang. Padahal aku mau ajak kamu jalan-jalan." Eunseo memutar setengah badannya, Luda disana tetap tak bergeming dari apa yang sedang dikerjakannya. Namun diam-diam, Luda disana sesekali mengintip kearah Eunseo.

"Tapi kalau nanti aku mecet, kamu yang menyelesaikan untukku ya?"

"Maksudnya?" salah satu alis Eunseo naik sebelah. Perhatiannya sekarang terfokus pada Luda sepenuhnya yang sibuk memberesi meja.

Luda tersenyum simpul. "Ayo jalan-jalan. Mungkin iya aku tetap stuck ditempat karena terlalu mikirin kesalahannya. Mataku juga udah cape." Luda menghampiri Eunseo dan langsung mengamit lengan lelaki itu.

"Serius nih?" Eunseo melirik, menanyai keseriusan Luda yang langsung mengangguk-angukan kepala kecil berulang kali.

"Aigoo." Dengan gemas tangan Eunseo mengacak rambut Luda dan menghujaninya dengan mengecup pucuk kepala Luda.



~~~~~~~~~~


HBD uri Son Juyeon, Wish for you ++++ Be Healty and Always Happy. You Really Deserve For All Love

 You Really Deserve For All Love

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


~ Happy Eunseo Day ~

~ Happy Eunseo Day ~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Discover : Time, Love, & DiedWhere stories live. Discover now