Take 3

21.8K 478 12
                                    

WARNING : Mau ingetin kalau ini PG-13. Yang baca harus sudah menyadari umur dan menanggung resiko(?)nya hehe

#peace

***

"Kau sangat manis, kuanggap itu sebagai persetujuan darimu," katanya sambil tersenyum nakal dan wajahnya mulai mendekat ke wajahku.

Tiba-tiba aku merasakan kehangatan di bibirku, mataku tak sanggup melihat apa yang terjadi sehingga kututup kedua kelopak mataku. Aku hanya dapat merasakan sentuhan bibir Lee Kai di atas bibirku dengan lembut. Ada sebuah desiran aneh pada darahku yang membuatku tersadar dengan apa yang terjadi. Dia menCIUMku!!

Secara spontan, aku mencoba menarik diriku darinya, tapi Lee Kai langsung menarikku mendekatinya dan malah menciumku semakin dalam. Setelah aku merasa bahwa udara di dalam paru-paruku sudah mulai habis, aku tak mencoba menarik diriku mundur lagi, aku hanya bisa pasrah berharap ia sadar bahwa aku sudah hampir mati! Kemudian tak lama Lee Kai membelai wajahku dengan lembut, dan kami terus berciuman hingga aku merasa sudah benar-benar tak dapat bernafas lagi.

Lee Kai melepaskan bibirnya dari bibirku dan membuatku bisa bernafas lagi. Aku mulai berpikir bahwa tadi aku bisa saja mati karena ciuman itu berlangsung cukup lama. Konyol jika besok di tabloid akan ada headline 'Penyanyi, Aktris, dan Model Arina Devina meninggal setelah berciuman'. Jadi kucoba menarik nafas dalam-dalam, memasukkan sebanyak-banyaknya udara ke dalam paru-paruku. Saat mengingat ciuman itu lagi, aku langsung menutupi bibirku dengan kedua tanganku , rasanya sangat memalukan.

Kulihat Lee Kai dari sudut mataku, dan ia melihatku balik, mata kami saling bertatapan sampai Lee Kai memalingkan pandangannya dan tertawa kecil.

Aku yang merasa kesal melepaskan kedua tanganku dan memasang wajah kesal, aku ingin sekali menampar laki-laki tak tahu sopan ini. Karena Lee Kai masih terus menertawaiku akhirnya, karena tersadar akan perlakuan yang benar-benar tak sopan dari laki-laki itu, aku menaikkan tanganku dengan niatan untuk menampar salah satu pipinya untuk sekadar membuatnya sadar dan membalaskan ciumannya dengan sebuah tamparan sedikit - atau sangat - keras.

Grep

Tanganku yang ingin menampar wajah Lee Kai dicekal oleh genggaman tangannya yang sangat kuat. Ia pun mencondongkan kembali wajahnya ke arah tubuhku dan sekali lagi melumat bibirku dan kali ini lebih dalam dari yang tadi, kurasakan lidahnya yang mulai menyentuh lidahku dan salah satu tangannya yang memegang pinggangku.

Aku berkali-kali berusaha menjauhkan bibirku dari bibirnya, tapi kemudian ia menarikku kembali dan kami pun bercumbu lagi. Kali ini lebih dari sebelumnya. Ia mulai mengecup ujung bibirku, kemudian kembali lagi ke tengah, memaksa bibirku untuk terbuka dan menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku.

Aku merasa sangat jijik dan langsung menarik tubuhku mundur. Kali ini aku juga kekurangan udara dan juga merasa jijik sekaligus malu. Itu adalah ciuman pertamaku. Ciuman pertamaku dilakukan dengan laki-laki yang baru kukenal dan penuh dengan paksaan.

Marriage Act [COMPLETED] (EDITING-ON HOLD)Where stories live. Discover now