49 🔹Forget about

En başından başla
                                    

"Lohh, kamu kenapa nggak bilang kalau jatah kamu udah aku makan?", ujar Sky yang baru sadar.

"Nggak apa-apa, kamu keliatan laper banget tadi", ujar Sesha. Biarlah, lagi pun ia tidak terlalu lapar. Apalagi ia sempat makan permen dan buah anggur tadinya.

"Aku buatkan mie ya? Persediaannya udah aku bawa di tas", ujar Sky merasa bersalah karena kenyang di atas penderitaan orang lain.

"Nggak mau mie, cuman mau anggur. Ayo kita jalan-jalan sambil metik anggur", rengek Sesha dengan muka memelas untuk meluluhkan sang pacar.

Sky akhirnya mengalah. Lelaki itu mengangguk mengiyakan saja, membuat Sesha tersenyum senang.

"Itu ada keranjang, bawa aja", ujar Sky menunjuk ke arah benda di atas meja TV dengan dagunya.

Sesha dengan semangat menyerobot keranjang yang terbuat dari rotan itu, kemudian berjalan cepat keluar rumah. Gadis itu berlari menenteng keranjang, dengan Sky yang mengikutinya dengan santai dari belakang.

Lelaki itu hanya menggeleng melihat keantusiasan Sesha yang melompat-lompat untuk mendapatkan anggur yang ia inginkan. Namun karena Sesha sedikit pendek, gadis itu agak kesusahan meraihnya.

"Wahhh lo pikir gue nggak bisa ngambil lo apa?", decak kesal Sesha mulai panas saat buah anggur itu sedikit tinggi.

"Ehh ehh ehh"

Sesha sedikit kaget saat sebuah tangan melingkar di pinggangnya, mengangkat tubuhnya hingga menjadi sejajar dengan tangkai anggur itu.

Langsung saja Sesha memetik beberapa tangkai anggur, yang ia rasa sudah benar-benar matang.

Karena sudah menggoda iman, Sesha memasukan sedikit ke dalam mulutnya.

"Cepat metiknya, kamu berat", ujwr Sky.

Wajah Sesha langsung masam. Sialan, ia kira adegan seperti di film-film lah yang terjadi saat ini. Saat tokoh utama pria tidak merasakan berat saat menggendong pemain utama perempuan. Bahkan dalam beberapa adegan yang sudah ia temui, sang tokoh utama pria menganggap berat badan sang idaman hanya seberat kapas.

"Cepat Lucyasesha, tanganku pegal", keluh Sky.

Langsung saja Sesha turun tanpa diminta, menatap datar ke arah Sky yang tampaknya tak mengerti dengan alasan kenapa mood gadis itu sudah berubah.

"Kamu kenapa?", tanya Sky.

Sesha mendengus, lalu menyumpal mulut Sky dengan beberapa butir anggur, sebelum gadis itu pergi dari saja dengan kaki yang dihentakan.

Sky menatap punggung Sesha yang berjalan jauh. Alisnya tertaut bingung dengan mulut yang mengunyah buah di dalam mulutnya.

"Aku ada salah?", tanyanya dengan linglung.

***

"Bun, cokelatnya buat apa? Kok banyak banget?", tanya Xander. Lelaki itu sedang bertugas menenani Aquilla untuk berbelanja mingguan di mini market.

"Husss kamu jangan banyak tanya. Bunda lagi doyan sama yang manis-manis", celetuk Aquilla meletekan puluhan cokelat batang yang baru saja ia ambil dari rak, ke dalam troli.

Destiny Line [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin