23 🔹Esterlla

9.5K 920 27
                                    

Always Enjoy
Happy Reading
________________________



"Bun bun?"

Aquilla yang sedang melipat baju yang sedikit berantakan di lemarinya akhirnya menoleh ke arah pintu. Wanita paruh baya itu tersenyum saat melihat putri bungsunya sedang melongokan kepala di pintu kamarnya.

"Kenapa masih di situ? Masuk", ujar Aquilla lalu kembali sibuk pada pekerjaanya.

Sesha langsung berlari, kemudian melompat ke arah kasur dengan semangat. Gadis itu berbaring, memiringkan tubuh menghadap ke arah sang bunda sambil memeluk guling.

"Nggak keluar sama Kevin? Biasanya kamu sudah keluyuran bersama dia di luar sekarang ini", ujar Aquilla yang kini menutup lemari.

"Si Kevin lagi sakit bun kata tante", sungut Sesha.

Aquilla ikut berbaring di samping anaknya, dan sekarang mereka sama-sama menatap langit-langit kamar.

"Ya jenguk dong, masa bareng Kevin kalo lagi dalam keadaan bagus, giliran dianya sakit kamu tinggalin", ujar Aquilla.

"Malas ahh, dianya kalau lagi sakit selalu minta macem-macem", tutur Sesha.

"Ya nggak apa-apa, namanya juga lagi sakit", ujar balas Aquilla.

"Nanti aja dehh. Oooo iya bun, kak Thera kapan main ke sini?", tanya Sesha dengan semangat.

Gadis itu menatap dari samping ke arah ibunya yang masih diam, tanpa mau menoleh ke arahnya.

"Emang kamu suka sama dia?", pertanyaan berbeda dari Aquilla mengundang kerutan alis dari Sesha.

"Ya suka dong Bun", celetuk Sesha.

"Apa yang kamu suka dari dia?", tanya sang bunda lagi.

Sesha nampak berpikir. Terbukti dari keningnya yang naik ke atas.
"Emmm kak Thera itu cantik, anggun, elegan, dan sopan", tutur Sesha.

"Ya sudah", ujar asal Aquilla.

"Tapi Bun, Sesha kok rada aneh sama kak Thera. Dia bilang dia nggak punya keluarga? Lahh trus waktu ditanya siapa keluarganya, dia bilang kalau dia nggak ingat apa-apa. Apa jangan-jangan kak Thera pernah kecelakaan? Kepalanya terbentur? Terus amnesia?", cerocos Sesha.

"Bunda nggak tahu", tutur jawab Aquilla membuat Sesha mengerucut bibirnya.

"Yahhh bunda nggak seru", sungut kecewa Sesha.

"Sesha?", panggil Aquilla kini menyampingkan tubuh, menghadap Sesha dengan tatapan tak bisa di artikan.

"Kenapa bun?", tanya Sesha bingung.

"Jangan terlalu dekat dengan dia"

***

"Nak, dari mana saja dari subuh tadi? Kenapa baru pulang sekarang? Ini sudah jam 12 lewat"

Perkataan lembut milik seorang pria paruh baya yang duduk di kursi roda, berhasil menghentikan gerakan tangan yang ingin menutup pintu.

Destiny Line [END]Where stories live. Discover now