32 🔹Candidate

7.7K 828 7
                                    

Always Enjoy
Happy Reading
__________________________






Aludra tampak terganggu dari tidur nyenyaknya saat mendengar suara gaduh dari luar rumah. Matanya masih tak ingin terbuka dan masih saja berusaha tenang untuk kembali melanjutkan mimpinya. Hari masih sangat pagi untuk memulai aktivitas. Lantas kenapa suara bising ada di pagi buta ini?

"Heii kenapa kesatria terbaik kerajaan ada di sini?"

"Apa yang mereka inginkan di rumah Tuan dan Nyonya Nugraha?"

"Apa sesuatu yang buruk telah diperbuat kelurga ini?"

"Hei! Lihat! Mereka mencari Aludra!"

"Astaga Aludra?! Gadis manis dan baik itu?!"

"Kenapa mereka mencari Aludra?!"

"Lihat! Itu Tuan dan Nyonya Nugraha!"

"Semoga saja Aludra tidak kenapa-kenapa, anakku tergila-gila ingin menjadikannya menantuku"

Bukannya semakin membaik, gadis yang berusaha memejamkan mata itu tambah terganggu. Apalagi saat namanya ikut dibawa oleh mulut-mulut itu. Hingga saat tangannya ditarik terduduk, disaat itu pula matanya terbuka sempurna.

Di depannya ada beberapa laki-laki dengan seragam yang sama sedang menatapnya.

"Bawa dia keluar", ujar salah saru dari mereka.

Tubuh gadis itu dibawa keluar dengan cepat serta kasar.

"Kalian siapa? Lepaskan aku!", ujar Aludra sambil meronta-ronta. Namun percuma saja, tenaganya tak sebanding dengan orang-orang itu.

Aludra diseret hingga sampai di luar. Lihatlah betapa ramai orang-orang desa yang menatapnya penasaran di tengah gelapnya malam. Masing-masing mereka membawa lantera atau sejenis obor untuk menerangi.

"Lepaskan putriku!", ujar Varhan memberontak dari pegangan kesatria kerajaan yang mengawalnya di kanan kiri.

Sedangkan Aquilla tidak bisa berkata apa-apa. Wanita itu menangis ketakutan saat putrinya diseret ke atas gerobak kuda tanpa aba-aba.

"Maaa Paaa, tol-"

Brak!

Belum sempat Aludra meminta tolong pada orang tuanya, kereta sudah ditutup, membuat gadis itu menangis sejadi-jadinya sambil memukul pintu dari dalam.

"Berangkat!", perintah Sang panglima yang langsung menaiki kudanya diikuti oleh yang lain.

"Aludra!"

Aquilla berusaha mengejar kereta yang berjalan cepat. Tubuh wanita itu langsung di tenanglah oleh suaminya.
"Shutt tenanglah, kita cari cara lain untuk mendapatkan kembali putri kita. Jika pun demikian, kita harus menanyakan alasan pasti kenapa kerajaan membawa Aludra kita", ujar Varhan menenangkan.

"Aku takut Aludra kenapa-kenapa, dia masih sangat belia. Aludra kita terlalu polos dan sangat mudah tertipu. Bagaimana jika dia dalam bahaya? Bahkan dia tidak pernah tahu istana itu seperti apa suamiku", ujar kacau Aquilla sambil meremas rambutnya.

Destiny Line [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin