20🔹BOOK

11K 1.1K 20
                                    

Always Enjoy
Happy Reading
_______________________


Sesha berdehem untuk mencairkan suasana canggung untuk dirinya. Langkah kakinya berbalut sandal santai itu terus mensejajarkan langkahnya, dengan kaki panjang lelaki di sampingnya.

Kedua tangan dengan ukuran berbeda itu saling menggenggam, menyalurkan kehangatan yang begitu memberi menyaman bagi masing-masing mereka.

"Kita akan kemana?", ujar kikuk Sesha sambil mengangkat kepala, agar bisa melihat dengan leluasa wajah tampan di sampingnya itu.

"Berkunjung ke perpustakaan raksasa di sana", tunjuk Sky ke arah depan, diamana sebuah bangunan kuno dan gaya khas dinasti itu berdiri kokoh di seberang jembatan, yang dialiri oleh sungai yang langsung mengarah ke lautan.

Sesha hanya mengangguk saja. Tohh iya juga penasaran dengan perpustakaan terkenal yang sudah berdiri berabad-abad lalu.

Selain kerena penasaran, Sesha juga sangat sangat senang kerena bisa menghirup udara kota London, saat selama berhari-hari hanya bisa berdiam diri di dalam apartemen.

Keduanya berjalan masuk setelah membeli sebuah tiket. Ia tiket. Asal tahu saja jika perpustakaan ini termaksud destinasi wisata. Hal ini disebabkan karena beredar sebuah mitos atau cerita rakyat, jika perpustkaan ini dibuat hanya dalam waktu satu menit saja.

Cerita masyarakat London sudah beredar luas, jika semua ini dibantu oleh sesosok berkuasa yang masih tidak diketahui identitasnya. Banyak yang beranggapan jika sosok itu adalah siluman, iblis, bahkan seorang malaikat.

Buku-buku di dalamnya juga bukan buku biasa, seperti isi perpustakaan lain. Buku tersebut semuanya ditulis dari berabad-abad lalu, bahkan sebagian buku ada yang masih memakai simbol-simbol sebagai huruf.

Sesha berdecak kagum. Saat masuk mereka sudah disambut oleh aula megah, dengan rak-rak tinggi.

"Sebesar apa perpustakaan ini? Apa sampai satu hektar?", gumam Sesha.

Di langit-langit terdapat lukisan dewa dewi yang terukir begitu cantik.

Sesha mengikuti Sky yang menariknya ke rak paling ujung yang sangat sepi. Lelaki itu mendudukan gadis itu di sebuah bangku baca yang sudah tersedia.

Sky menjentikan jarinya, hingga waktu pun langsung berhenti. Semua aktivitas orang-orang di muka bumi langsung berdiam bagaikan patung, terkecuali Sesha yang masih setia menatap lelaki yang berjalan ke sekitar rak di depannya, seperti sedang mencari sesuatu. Gadis itu bahkan tidah tahu jika waktu baru saja berhenti berputar dari porosnya.

Sky berjongkok, lalu menarik sebuah buku yang berada di rak paling bawah. Rak yang paling jarang di lihat orang, karena keberadaanya berada tepat di bawah kaki.

Sky kembali lalu duduk di depan Sesha. Tak lupa ia meletakan buku bersampul cokelat kusam dan kurang layak lagi untuk dibaca.

"Buku apa?", tanya Sesha penasaran.

"Silsilah hidup Dewa Osiris", ujar Sky.

Sesha mengangkat alis
"Untuk apa?", tanya Sesha.

"Untuk membantumu mempermudah semuanya", ujar Sky lalu mendorong buku tersebut ke hadapan Sesha.

"Gue nggak ngerti. Urusan gue sama dewa dewi apa coba?", ujar Sesha dengan serius.

"Cukup diam dan baca dalam hati", ujar Sky.

"Gue nggak tertarik sama buku sejarah atau kisah-kisah semacam itu. Lo kalo mau nyambung bisa langsung kasih buku ini sama Kevin sepupu gue, dijamin 100% nggak bakalan ngecewain", turur Sesha memberi buah pemikiran.

Destiny Line [END]Where stories live. Discover now