Chapter 30: Ikut, Gak?

309 55 0
                                    

"JADI, kayanya Edwin sibuk banget akhir-akhir ini ya, sampe tidur pas jam kuliah hari ini."

Luna melebarkan matanya ketika dia menoleh ke belakang dan mendapati Edwin yang sedang tertidur sambil duduk. Para mahasiswa laki-laki yang semula duduk dengan santai dan bersandar ke kepala kursi, lantas duduk tegap, mengubah ekspresi mereka menjadi serius ketika mereka menyadari bahwa Dokter Eddie sedang menatap lurus ke arah meja paling belakang.

Dito yang hari ini kebetulan duduk di meja tengah, hanya bisa menyengir kuda, pasrah dengan nasib Edwin setelah ini. Jika saja Dito duduk di sebelah Edwin seperti biasanya, mungkin lelaki itu takkan membiarkan Edwin ketiduran seperti itu, apalagi di kelas Dokter Eddie, mengingat bahwa pria itu adalah dosen yang memang memiliki cara mengajar membosankan, tapi cukup teliti terhadap mahasiswanya.

"Tamat, udah," gumam Dira, tersenyum pasrah.

Dokter Eddie berjalan ke meja belakang, lalu berdiri tepat di depan meja Edwin. Sepersekian detik, pria itu merogoh celananya, lalu membuka kamera. Seluruh mahasiswa yang ada di dalam ruangan ini berusaha menahan tawa ketika Dokter Eddie berpose dengan jari peace dan tersenyum di dekat Edwin, mengambil selfie dengan lelaki malang yang sedang tertidur itu.

"Oke, kelas kita cukupkan sampe di sini," ujar Dokter Eddie tertawa renyah, berjalan ke depan ruangan kembali, lalu membereskan laptop dan tasnya. Setelah itu, pria itu pun permisi dan berjalan keluar.

"Eh, semuanya, sebelum pulang, gue minta waktu kalian bentar, ya," Dito berjalan ke depan kelas. "Gue mau nyampein amanah dari Dokter Boni."

Para mahasiswa yang awalnya riuh dan bersiap untuk pulang, seketika duduk kembali di kursi masing-masing dan memberikan perhatian mereka kepada Dito, si ketua angkatan.

"Gue baru aja dapet pesan dari Dokter Boni. Beliau nanya kesediaan kita untuk ikut baksos ke SD," ujar Dito. "Maksudnya, yah, buat yang ikut, pastinya bakalan dapet reward karena kita pun bakalan nginep di desa itu sehari."

Luna menaikkan sebelah alisnya. Reward? Dalam bentuk apa? Uang? Hadiah? Atau nilai yang bagus? Ah, sejujurnya, Luna lebih mengharapkan nilai yang bagus daripada uang ataupun hadiah.

Suasana seketika menjadi riuh mendengar ucapan Dito barusan. Dito yang sedang berdiri di depan selaku ketua angkatan, lantas berusaha menenangkan suasana. "Setau gue, kita bakalan dibagi berdasarkan nomor induk mahasiswa. Jadi, tiap posko dibagi berdasarkan nomor induk mahasiswa."

Luna hanya bisa tersenyum kecut mendengar ucapan Dito barusan. Pembagian kelompok berdasarkan nomor induk mahasiswa? Yang benar saja. Jika benar begitu, itu artinya dia akan berada dalam posko yang sama bersama Edwin? Apakah ini semacam simulasi untuk KKN di semester delapan nanti? Selain itu, dari yang Luna ketahui melalui cerita para kakak tingkat, kelompok KKN nanti pun akan dibagikan berdasarkan nomor induk mahasiswa. Dia tak bisa membayangkan betapa merepotkannya untuk tinggal di atas atap yang sama dengan Edwin, melihat lelaki itu hanyalah seseorang yang super santai dan terkadang semaunya saja.

Luna menoleh ke belakang. Dia hanya bisa menghela napasnya pasrah ketika dia melihat lelaki yang mengenakan kemeja abu-abu itu masih menenggelamkan kepalanya di atas meja, tertidur pulas. Arloji sudah menunjukkan pukul dua siang dan kuliah mereka sudah selesai. Edwin masih terbang bebas di dalam bunga tidur, membuat Luna sedikit kesal dan mendapatkan ide jahat untuk meninggalkannya sendirian di kelas setelah semuanya pulang. Apakah lelaki itu benar-benar mahasiswa kedokteran gigi yang saat ini sudah menginjak dua tahun terakhir menuju koas?

"Maksudnya, ya, kita bakalan jadi sekelompok orang yang tinggal dan kerja bareng. Dokter Boni meminta kesediaannya kita untuk ikut baksos ini, jadi kalau bisa, kita semua ikut," Dito memberi jeda. "Gue pribadi sebagai ketua angkatan, bener-bener pengen semuanya ikut karena habis ini kita bakalan libur dan ngadain malam festival kampus. Jadi, gak ada salahnya kita kerja bareng buat nambah pengalaman. Udah, gitu aja. Kalau ada info lanjut, bakalan gue share lagi. Makasih ya perhatiannya."

TaoreruWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu