37 🔹Disappear

Começar do início
                                    

"Maaf dalam artian telah mengukit beliau. Kamu tahu kan, jika kita mengungkit seseorang yang sangat berarti bagi orang itu, dia pasti akan kembali mengenang masa dimana beliau masih ada. Bukankah itu  menyakitkan?", ujar Aludra pelan.

Antares mengangkat bahu acuh.
"Biasa saja"

Aludra menatap tak percaya pada lelaki di sampingnya. Apa tadi? Biasa saja?

"Kamu tidak sedih ditinggal beliau?", tanya bingung Aludra.

"Tidak"

"Kamu menyayanginya kan?", tanya Aludra memastikan.

"Tidak"

"Wahh kamu sangat kejam", tutur Aludra.

"Tidak peduli", ucap santai Sky.

"Kukira cuman wajahmu saja yang beku, ternyata hatimu juga sama saja", celetuk Aludra.

"Sok tahu"

Aludra menggeram dalam diam, kenapa sampai ke sini dirinya jadi panas?

"Benarkan? Orang seperti kamu tidak pernah merasakan cinta", ujar Aludra.

Antares menatap Aludra dengan tidak santai.
"Tahu apa kamu", ujarnya cuek.

"Aku tahu apa itu cinta. Ares bilang, cinta itu adalah perasaan ingin melindungi pada orang-orang yang kita sayangi, melakukan apapun agar cinta kita itu tidak merasakan yang namanya kesulitan, rela hati berdua untuk melindungi hati seseorang yang kita sayangi", celetuk Aludra.

"Gadis bodoh sepertimu tidak akan tahu apa-apa. Jadi hentikan omong kosong itu", balas Antares tidak peduli.

Wajah Aludra langsung murung.
"Kamu sangat kejam Sky. Aku hanya berniat membuka pikiranmu, membuatmu merasakan apa itu cinta. Apa itu mencintai orang terdekat kita terlebih-lebih keluarga. Coba pahami mereka, maka kamu akan merasakan bagaimana itu cinta sesungguhnya", ujar Aludra.

Antares mendorong dahi Aludra menggunakan telunjuknya, dengan wajah tanpa ekspresi itu.
"Berhenti berpuitis Lucyasesha"

Aludra mendengus sambil meluruskan tubuhnya menghadap ke depan, tidak lagi menyamping untuk melihat Antares.

"Sky", panggilnya.

"Hm"

"Apa kamu menerimaku menjadi Ratumu?", tanya pelan Aludra.

"Tidak"

Aludra langsung menoleh pada Antares yang juga menatapnya lurus.

"Lalu bagaimana ke depannya?", tanya Aludra.

"Tidak tahu"

"Apa alasan kamu tidak menerimaku?", tanya Aludra.

"Kamu gadis bodoh", ujar lancar Antares.

"Aku tidak bodoh!", ujar tak terima Aludra.

"Kamu terlalu bodoh untuk tinggal di istana ini", ujar Antares.

Destiny Line [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora