Chapter 57

3.3K 87 3
                                    

Pintu ruangan berdinding putih itu terbanting dari luar hingga engselnya hampir lepas. Membuat seorang pria dengan seragam putih terkejut. Lembar laporan pasien yang sedang dikerjakannya pun ambyar tercecer entah kemana. Matanya nanar menatap ke arah pintu.

“Sialan! Siapa yang melakukan hal ini?!,” teriaknya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sialan! Siapa yang melakukan hal ini?!,” teriaknya dalam hati.

“Sialan! Siapa yang melakukan hal ini?!,” teriaknya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun tergopoh datang mendekat ke arah Xiaojun. Tepat di depan wajah tampan itu, Jaehyun melayangkan pukulan tinjunya dengan kekuatan penuh. Hidung Xiaojun mengalirkan darah segar. Tapi belum sempat Xiaojun mengelap darahnya, pukulan lain datang dari sisi yang berlawanan. Kini lengkaplah sudah dua lubang hidung itu mengeluarkan darah.

“Badjingan!,” teriak Jaehyun.

Ia tak peduli lagi dengan apapun. Perkataannya, tak akan ada yang berani membantah atau mempermasalahkannya. Sementara itu Xiaojun nampak kebingungan.

“Ada apa ini?,”

Pertanyaan itu membuat Jaehyun bertambah naik pitam. Kembali ia memukul Xiaojun tepat di mata kanannya. Tanda biru keunguan akan segera menodai wajah putihnya.

“Ular pengkhianat!,”

“Apa maksudmu, Jaehyun?,”

“Pemecatanmu sedang diurus. Bersiaplah menerima karmamu, tidak akan ada rumah sakit atau klinik yang akan menerimamu,”

Jaehyun pergi meninggalkan Xiaojun. Pintu kembali dibanting. Kini pintunya benar-benar lepas dari engselnya. Xiaojun meratapi dosa masa lalunya yang kini ia sesali.

Sembari menunggu ambulance datang untuk mengangkut raga Johnny yang pingsan akibat pukulan Jaehyun yang sekuat tenaga dan bertubi-tubi, Jaemin melirik dokumen yang ada di atas dada mertuanya. Paniknya mulai mereda karena ambulance telah memberikan kepastian akan datang secepatnya. Dan matanya kini tak lepas dari dokumen yang tadi dilemparkan Jaehyun tanpa akhlak.

Perlahan ia membuka map itu dan mendapati lembar berisi keterangan hasil tes DNA jisung, ada foto Jeno berserta kecocokan DNA-nya dengan Jisung dan akta lahir Jeno dari California. Ada tersemat nama yang asing baginya, Taeyong. Di sebelahnya terdapat nama mertuanya yang masih tak sadarkan diri. Jelas lagi nama Jeno berakhiran marga Suh.

Mmmhhh Aaahhh (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang