Chapter 52

3.8K 94 2
                                    

Setelah pembicaraan yang serius namun santai itu, keluarga Yuta berpamitan. Ten memeluk dalam Haechan sebagai calon menantu. Ia bahagia anaknya akan bersanding dengan seorang yang manis seperti Haechan, terlebih ia adalah anak dari konglomerat yang namanya tak mungkin asing di telinga masyarakat di berbagai kalangan.

“Jaga dirimu baik-baik, sayang. Aku akan sering mengunjungimu,”

 Aku akan sering mengunjungimu,”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haechan mengangguk. Matanya melirik ke arah Renjun. Mata mereka bertemu, namun Renjun segera menunduk. Sempat ia lihat sorot mata itu menyimpan duka sebelum hilang dari pandangannya.

Jaemin mengusap kepala Haechan sebelum pergi. Tindakan itu tentunya mendapatkan perhatian dari keluarga kedua belah pihak. Mereka saling menatap dengan dihiasi senyuman. Haechan hanya mengangguk. Lagi, Renjun hanya terdiam dan tersenyum dengan terpaksa saat Jaemin berpamitan dengannya.

“Aku pamit juga padamu, Renjun. Titip calon istriku sebentar,”

 Titip calon istriku sebentar,”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ya, pasti,”

..

Saat masuk kembali ke dalam rumah, Haechan menghentikan Jaehyun. Ia memegang tangan mom-nya. Renjun yang berjalan di belakang Haechan pun turut berhenti. Jaehyun berhenti dan berbalik badan melihat sang anak.

“Mom, aku ingin menyampaikan sesuatu,”

“Kita masuk dulu, sayang,”

Duduklah mereka lengkap dengan formasi emak, bapak, anak dan .. ehm Renjun. Johnny dan Jaehyun terdiam menunggu Haechan memulai pembicaraan. Mereka saling menatap karena melihat Haechan nampak gugup dan Renjun yang masih terdiam sedari tadi. Lalu Jaehyun berinisiatif memulainya.

“Nak, apa yang ingin kau bicarakan?,”

“Ehmm.. begini, mom, dad. Sebenarnya aku ingin menikahi Renjun,” ucap Haechan.

“Maksudnya bagaimana?,” tanya Jaehyun terkejut.

“Renjun telah hamil anakku. Tentu aku akan bertanggung jawab,” aku Haechan.

Johnny tak mampu berkata-kata, ia terserang shock mendadak. Jaehyun pun tak kalah terkejut saat mendengar penuturan membagongkan dari mulut anaknya. Dia pikir telah mendidik anaknya sebaik mungkin. Membebaskannya dengan hobi dan kesenangannya tanpa lupa memantaunya dan mengatur kedisiplinan anaknya.

Mmmhhh Aaahhh (End)Where stories live. Discover now