Chapter 51

4.2K 108 2
                                    

Bak dimabuk gairah membara, Jeno yang sudah lelah dengan pertunjukan opera di Callifornia pun kini mengekspresikan segalanya. Ia sudah berjanji sebelum kakinya menginjakkan kaki di Korea akan menghabisi Haechan. Bahkan jika hingga membuat Haechan tak mampu berjalan.

 Bahkan jika hingga membuat Haechan tak mampu berjalan

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


Jeno mendekatkan wajahnya di lehernya. Ia menghirup aroma khas Haechan yang menggoda iman. Bahkan lidahnya menjilat demi usapan basah di leher Haechan.

 Bahkan lidahnya menjilat demi usapan basah di leher Haechan

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


“Mmmmhhh…,” desah Haechan.

“Kau menyukainya?,”

“Iyaahhh.. mmmhhh..,”

Isapan kecil mendarat di leher Haechan yang sudah basah. Sekali lagi terdengar desahan. Jeno semakin ingin menuntaskan gairahnya. Tak di ranjang, ia ingin sex sensasi baru. Sofa pun menjadi sasarannya.

Haechan direbahkan di sofa dengan wajah Jeno masih menyelusup di leher Haechan. Kini dengan kaki di bagian dudukan dan tangan menahan sampai di lantai, Jeno berlutut membelakangi sandaran sofa. Ia menghadap Haechan, tepatnya selangkangannya. Jeno berpindah menikmati penis Haechan. Mengulumnya dengan rakus. Ia mengisap dan lidahnya bermain di ujungnya.

“Aaaahhhh…,”

Tangan Jeno mengelus selangkangan di depannya yang membuat Haechan semakin pasrah

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


Tangan Jeno mengelus selangkangan di depannya yang membuat Haechan semakin pasrah. Terus mengelus hingga jarinya nakal masuk menuju hole yang sudah merah.

Mmmhhh Aaahhh (End)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora