Chapter 43

6.6K 163 5
                                    


Jeno membuka pintu apartemennya. Haechan masuk ke dalam dan langsung melemparkan dirinya di sofa empuk. Dia sudah terbiasa dengan tempat itu. Seperti tempat kedua baginya.

“Mau minum?,” Jeno menawari.

“Tidak jika bukan Vodka,” Haechan tersenyum.

“Tidak jika bukan Vodka,” Haechan tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Dasar kau,”

Jeno melempar Haechan dengan bantal yang ada di sebelahnya. Ia lalu pergi ke dalam menuju lemari penyimpanan koleksi minuman berharganya. Deretan merk ternama dan dari tahun yang berbeda nyaris lengkap di sana.

Pyur!
“Minuman special untuk orang istimewa,”

Pyur! “Minuman special untuk orang istimewa,”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mereka menikmati minuman itu. Seteguk demi seteguk Jeno meminumnya hingga terasa melayang. Haechan tersenyum melihat Jeno mendaratkan kepalanya di paha Haechan. Disambut usapan lembut tangan Haechan.

“Ternyata kau tak setampan yang kukira,” ucap Haechan.

“Hmm.. aku akan membuatmu mengakui ketampananku,”

Jeno beranjak dan menerkam Haechan hingga rubuh ke sandaran sofa. Haechan menatap Jeno yang wajahnya jelas-jelas ada di depannya.

 Haechan menatap Jeno yang wajahnya jelas-jelas ada di depannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Benar, kau tampan,”

“Benar, kau tampan,”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mmmhhh Aaahhh (End)Where stories live. Discover now