Kring!
Sebuah dering telepon apartemen berbunyi. Jeno terbangun dari tidurnya, kali ini ia bebas karena kuliah libur. Weekend. Dengan malas, Jeno mengangkat teleponnya.“Selamat siang, Tuan Jeno,”
“Ya,”
“Ada sebuah kiriman atas nama Tuan. Kurir menunggu tanda tangan Tuan untuk verifikasi,”
“Ya, aku turun,”
Terbangun Jeno dari ranjangnya dan duduk untuk mengumpulkan nyawa. Dia terpaksa melempar selimutnya hingga jatuh ke lantai. Matanya masih setengah terbuka, berjalan menuju wastafel dan mencuci mukanya. Lalu melangkah keluar pintu menuju lift untuk turun ke lobi.…
Setelah menandatangani tanda terima, Jeno pergi meninggalkan kurir. Lalu, kurir itu memanggil Jeno untuk melihat apa yang dikirimkan untuknya.“Tuan!,” seru si kurir.
Jeno menoleh dengan malas. Meski sudah mencuci mukanya, ia tetap akan kembali melanjutkan kegiatannya untuk berkubang di ranjang.
“Lihatlah apa yang pengirim untuk Tuan. Setidaknya untuk memastikan,”
Kurir itu membimbing Jeno untuk mengikutinya dari belakang. Jeno melangkah dengan gontai.
“Oh my gosh. It’s really?,” ucap Jeno terkejut.
“Mommy, you’re my angel,” lanjutnya.Mata jeno langsung berbinar. Ia sungguh tak menyangka dengan waktu yang singkat akan mendapatkan apa yang diminta. Tanpa menunggu ba bi bu lagi, Jeno meraih ponsel yang ia kantongkan di saku baju tidurnya. Bunyi nada sambung terdengar. Tak berapa lama seseorang dari benua yang berbeda merespon panggilannya.
“Hallo, Jeno. Bagaimana kabarmu, sayang?,”
“Oh, nenekku yang paling sempurna kebaikannya. Aku menyayangimu,”
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Mmmhhh Aaahhh (End)
ФанфикCerita ini mengandung unsur yang tak patut dibaca anak kecil alias usia 18 ke bawah. Jangan maksain buat baca ya, karena risiko tidak ditanggung penulis. BxB Homophobic silakan menepi #1 cabe 5 Agustus 2021 #1 Haechan 16 Mei 2022