"Plisss siapapun bantu gue, kasih tahu gue teka-teki ini", lanjut Sesha dengan frustasi.

"Satu-satunya kunci dari semua ini adalah Sky. Gue harus pastiin itu besok", ujar Sesha pada dirinya sendiri.


***

"Baby, I wont you"

Lelaki yang tertidur di dengan posisi duduk tersebut merasa terganggu saat telinganya ditiup dengan sensual. Matanya perlahan terbuka lalu segera mendorong tubuh yang duduk di atas pangkuannya. Namun sayang sosok tersebut kembali duduk kembali di sana, dengan tangan mulusnya yang mengalun di lehernya.

"Nefertari! Apa yang kau lakukan di sini! Menyingkir", geram lelaki itu.

"Shuttt aku hanya merindukan Firaunku", balas perempuan tersebut dengan senyum mautnya.

Sky menggeram. Ia memegang dagu perempuan di depannya dengan kasar. Saat matanya menatap bagian tubuh yang terekspos akibat dua kancing kemeja merah tua yang terlepas itu, ia langsung memejamkan mata.

"Turun Nefertari. Jangan membuat saya marah", ujar dingin Sky.

Namun perempuan yang masih santai itu malahan makin bertindak lebih. Ia memeluk Sky dengan tangan yang nakal mulai mengelus tengkuk lelaki itu.

"Bagaimana dengan ini? Ini titik sensitifmu bukan?", bisik perempuan itu.

"Nefertari. Jangan buat saya menyakitimu. Pergi sebelum kau kena imbasnya", geram Sky.


"No. Kenapa? Bukankah hubungan kita dulunya adalah sepasang raja dan ratu?"

"Pergi sekarang"

"No. Kamu sudah tidak mencintaiku lagi Firaun?"

Sky menggeram dengan kepala yang tidak karuan.
"Nefer-"

"KAK THERA!"


Sky langsung berdiri dari duduknya, membuat Thera yang duduk di pangkuannya terjatuh mencium lantai. Di pintu sana ada Sesha yang menutup mulut kaget. Mata gadis itu memindai sekali lagi perempuan di depan sana, lalu menatap Sky yang terkejut bukan main.


"Apa-apaan ini? Ha?", ujar Sesha. Gadis itu berjalan dengan langkah mantap. Ia membantu Thera berdiri, dengan mata yang kembali memastikan jika ia tidak salah lihat. Dan....


Plak


Sebuah tamparan Sesha berikan di pipi mulus Thera tepat di sebelah kanan.

"Tega banget Kakak hianatin Bang Xander. Abang aku tulus cinta sama Kakak!", ujar marah Sesha.

Kini gadis itu berbalik menghadap Sky yang terdiam.

Plak

Sky langsung mendapatkan jatahnya langsung dari Sesha yang sedang dilanda emosi.

"Bajingan sialan! Lo nggak bisa nyari cewek lain? Lo kira Abang gue apa?! Bastard sialan!"



"Sesha, ini salah paham", ujar Thera.

"Apanya yang salah paham? Kakak pikir mata aku rabun?! Aku liat langsung dimana kalian mesraan dengan posisi intim?!", ujar geram Sesha.


"Dengerin Kakak dulu. Tadi kamu cuman salah paham. Semalam listrik apartemen Kakak padam, jadi Kakak izin numpang di sini. Paginya kepala Kakak sakit. Saat lewat di depan Sky, kakak tiba-tiba lunglai dan jatuh di paha Sky tepat saat kamu teriak", ujar Thera membuat Sehsa bungkam.


Destiny Line [END]Where stories live. Discover now