Bab 12 - Versus Netizen

Start from the beginning
                                    

"Saya kan cuma membantu."

"Tetap jangan! Ada banyak supir di istana ini. Kenapa harus Anda Pangeran Latif?"

Pangeran Latif memutar bola mata malas. "Meskipun saya tertarik dengan Annalis, tapi saya tidak akan merebut apa yang bukan milik saya. Anda tenang saja." Lantas ia berlalu pergi membawa Yoga dan Yuni.

Kini Putri Fatimah tidak ada kegiatan agar bisa menghindari kakaknya.

"Duduk, Putri Fatimah!"

Putri mengusap wajah secara kasar. Dia pun duduk tanpa sedikit pun menatap kakaknya yang sudah menyilangkan tangan di depan dada. "Sudah tahu apa salahnya?"

"Iya."

"Kenapa kau melakukan itu?"

"Bercanda."

Pangeran menaikkan satu alisnya. "Apa? Bercanda?"

"Lagian baperan amat."

"Putri!" Suara pangeran naik satu oktaf. "Bukannya kau sudah belajar tata krama kerajaan? Bagaimana kalau ibunda tahu hal ini. Kau sudah memfitnah saya-kakakmu sendiri."

"Beri tahu saja!" ketusnya seolah tidak peduli jika mendapat hukuman. "Apa hebatnya cewek itu? Dia gak pantes ada di keluarga ini."

"Saya tidak bisa tinggal diam. Saya akan mengirimmu ke pesantren."

Di pesantren milik istana yang ada di desa. Siapa pun akan merasa seperti di penjara. Tidak ada diskriminasi meski latar belakangnya dari keluarga berada. Putri pernah masuk ke sana seminggu dan menangis terus menerus.

"Saya akan mengirimmu ke sana. Belajar sopan santun di sana selama satu bulan. Terutama belajar menjaga lisan."

Putri berdiri. Matanya memandang sang kakak tidak terima. Tanpa berkata, ia pun lari masuk ke istana. "Saya menolak TITIK."

Pangeran tidak peduli. Setelah putri Fatimah pergi dia langsung menghubungi asisten pribadi putri agak menyiapkan sandang untuk sebulan, sekaligus menelpon pengurus pesantren untuk menyiapkan kamar.

Hari semakin sore, pangeran pergi ke kamar untuk bersih diri. Setelahnya dia jamaah di masjid istana melaksanakan salat ashar. Karena tidak ada kegiatan, dia pun ke kamar untuk melihat beberapa email. Saat membuka internet matanya teralih ke berita mengenai Annalis. Saking penasarannya pangeran pun membaca beberapa komentar publik.

Pangeran sudah biasa melihat kritik buruk dari warganet, tetapi melihat Annalis yang dihujat dia menjadi kesal. Lelaki itu memutuskan membuat akun palsu untuk membalas mereka. Kalau ada yang keterlaluan, tak segan ia membawa mereka ke meja hijau.

@hijaubiru : halah cantikan juga gue
Jawab : tolong cermin dirumahnya diperbesar

@juanda18 : apa hebatnya sih? Lihat deh hidungnya jelek banget ada punuknya
Jawab : daripada anda giginya maju

@belisiya : itukan tetangga gue. Mamanya selingkuh dan milih cerai. Terus gak tahu diri Annalis sekarang tinggal sama mereka. Kalau gue sih malu berasa hianatin bokep sendiri
Jawab : Kalau gak tahu ceritanya, jangan sok tahu!!!

@11208 : yakin pangeran nikahin dia karena cinta? Gue yakin karena hamil duluan sih. Kecelakaan gara-gara ceweknya godain mulu. Apalagi sekampuskan.
Jawab : cuma sekelas itupun semunggu sekali. Jangan mengada-ngada!

@burhan.premanpasar : bekas gue itu. Mau aja si pangeran. Gak ada bagus bagusnya
Jawab : mana mau dia sama Anda? Ngaca!

@lindasszbao : kok mau sih pangeran sama cewek yang gak jelas asal-usulnya gitu. Mending sama gue
Jawab : pangeran gak akan mau sama cewek nol adab seperti Anda

Tidak lelah pangeran terus membalas komentar dari media sosial satu ke lainnya. Agar tidak terlihat dia sampai membuat 100 akun palsu. Dia beristirahat hanya untuk salat, kemudian lanjut membalas komentar. Hingga tidak terasa azan Subuh sudah berkumandang.

Tok... tok... tok...

"Masuk."

Saka yang sudah rapi membawakan berkas kepada Pangeran Alraz. Tubuhnya mundur cukup terkejut melihat mata pangeran Alraz yang merah seperti tidak tidur semalam.

"Astagfirullah halazim. Gue kira, gue bisa lihat hantu. Lo ngapain gak tidur?"

"Laporin semua akun yang jelek-jelekin Annalis!"

"Sahabat gue bisa bucin juga ternyata. Tapi kenapa ngeladenin begituan Ya Allah Alraz. Lo lupa kerjaan lo banyak?" Saka menepuk dahi melihat coretan email dan password akun palsu di kertas. "Kurang kerjaan banget sih bikin akun beginian."

"Gue harus belajar jadi suami sigap. Suami yang melindungi sekaligus menjaga kehormatan istrinya."

"Cuma cara lo kayak orang gabut. Ngeladenin mereka gak akan ada habisnya."

***

Wow, masyaallah bab ini hampir 1500 kata loh. Yuk kalian harus bayar dengan vote komen 😛

600 vote + 500 komen lanjut Bab 12 😊🫶🏻

Jangan lupa follow IG roleplayer AA Dearest!

Mel~

AA Dearest [Lengkap]Where stories live. Discover now