Sherlock-48

23K 3K 968
                                    

Happy Reading.

    Starla duduk di kursi, tepatnya di samping brankar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Starla duduk di kursi, tepatnya di samping brankar. Memperhatikan seseorang yang tengah berbaring begitu damai. Wajah beringas itu tergantikan dengan wajah yang tenang. Hal yang lebih baik bagi mata Starla kali ini daripada mata nyalang yang selalu membuatnya kesal.

"Kalau lagi diam gini lo kelihatannya lebih keren. Beda lagi kalau udah bangun, bikin males."

"Ngomong satu kata aja kalau itu keluar dari mulut lo bawaannya pengen mukul."

"Lo itu nyebelin, gak pernah berubah dari dulu. Selalu maunya diturutin, keras kepala banget."

"Lo tahu? Dulu, di saat gue sadar dan gue ada di tempat lain. Gak lagi satu lingkungan sama lo, gue lega. Gue senang gak ada yang nyuruh nyuruh gue lagi, gak ada yang bentak, marah sampe ngeludahin gue lagi."

"Di lingkungan baru, gue mulai semangat buat belajar bela diri, semangat ngelatih mental gue. Karena saat itu, gue punya tujuan. Gue punya balas dendam. Gue mau di saat gue ketemu lo, ketemu Dragon, gue akan habisi kalian sepuas yang gue mau."

Starla tertawa kecil. "Ya, dan lo tahu. Begitu takdir mempertemukan gue dengan Dragon, mempertemukan gue dengan lo. Gue gak bisa, gue yang dulu begitu berambisi mau ngelihat hidup lo hancur, nyatanya gak bisa gue lakuin. Kenapa?"

"Karena gue gak sejahat lo, Sherlock. Gue masih punya hati, gue masih punya rasa kemanusiaan untuk kalian manusia yang tidak memanusiakan manusia."

Starla terkekeh. "Pusing, ya?"

"Intinya gue gak bisa balas dendam. Gue juga sadar, kesalahan lo dulu itu akan mendapatkan akibat yang setimpal nantinya. Tapi bukan dari tangan gue."

"Mungkin dari Tuhan langsung?" bisiknya tersenyum kecil.

"Perlakuan kalian akhir akhir ini emang di luar dugaan banget. Gue lumayan kaget ngelihat kalian dari sisi yang sekarang."

Starla menunduk, menautkan jemarinya.

"Untuk pertama kalinya, gue mau ngucapin makasih. Buat lo, Sky, dan anak Ovior yang lain."

"Dan juga maaf...."

"Mungkin mereka selalu nyangkal gue bukan orang yang harus disalahkan dalam kejadian ini, terlebih Leon. Tapi jujur, gue masih ngerasa kalau ini tetap jadi tanggung jawab gue."

"Gue bodoh, gue terlalu panik begitu lihat lo yang kena tusuk, gue mau lari. Tapi sialnya, sikap gue yang kayak gitu malah ngebuat orang lain terluka."

Starla mengusap air matanya dan kembali menunduk.

"Maaf...."

"Leon jadi kayak gini gara-gara gue."

"Ngelihat lo yang emosi tadi, semakin bikin gue ngerasa bersalah. Gue bikin kalian jadi kayak gini."

SHERLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang