Sherlock-24

40.5K 4.5K 267
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading.
.
.
.

Leon yang baru saja kembali dari Cafe mengernyit bingung mendapati markas yang begitu sepi. Ia pulang terlambat karena mengikuti ulangan susulan. Siapa sangka temannya meninggalkan dirinya dan pulang lebih dulu. Namun, ia tak menemukan mereka di sini.

"Apa mereka di warung Mbah Sugem?" monolog Leon.

Sayup ia mendengar suara tawa Resume yang menggema di ruang pojok. Tepatnya di ujung lorong markas. Leon menghela napas. Ternyata mereka ada di sana. Tapi, ia juga sedikit penasaran. Kenapa mereka berkumpul di tempat yang jarang sekali mereka datangi? Ruangan di ujung lorong markas itu terbilang sepi, para anggota Ovior lebih sering bersantai di ruang kedua yang letaknya ada di depan.

Leon lantas segera bergegas ke sana. Suara tawa Resume masih terdengar nyaring. Namun, semakin mendekat entah kenapa yang Leon dengar hanya ada suara tawa Resume saja. Seperti pria itu sedang dalam keadaan seorang diri.

Lantas, dengan siapa ia tertawa?

Kaki Leon berhenti melangkah, ia menyadari sesuatu. Bulu kuduknya merinding, entah kenapa tiba-tiba suasana berubah terasa mencekam. Ini gawat. Ia harus cepat pergi, tidak ingin menjadi tumbal lagi.

Baru saja hendak berbalik. Suara Resume terdengar begitu jelas memanggil namanya. Pria itu menyadari lebih dulu kehadiran Leon.

"Eh, Bang?" Pria itu menyembul di balik pintu. Karena mendengar suara hentakan kaki dari luar.

Leon cengengesan. "Lo lagi ngapain? Gue denger ketawa lo kenceng banget dari luar."

"Ah, ini gue lagi main game. Yang kalah harus di dandanin, eh gue menang. Ya lo tahulah gue dandanin dia karena kalah." Resume menunjuk ke dalam ruangan.

Leon yang masih berada di luar dan tak tahu seperti apa suasana di dalam hanya bisa menelan salivanya seraya nyengir seperti orang bodoh. Jujur ia mulai merasakan hawa tidak enak. Bermain game katanya? Sampai dandanin segala?

Kenapa tingkah Resume semakin lama semakin menakutkan? Apalagi sekarang ia dan teman tak kasat matanya itu sudah sampai tahap bermain game? Apa dia tidak gila?!

Leon berdehem. "Seneng lo main sama mereka?"

Dahi Resume mengernyit. "Mereka? Gue main cume berdua. Bang Sherlock sama yang lain lagi di halaman belakang, bantu benerin motor Bang Biru yang katanya bermasalah."

Waduh, apa si hantu pendatang baru bernama Juminah yang sedang Resume ajak main?

"Ah oke deh, kalo gitu gue mau lihat mereka. Lo hati-hati di dalem, jangan banyak ngelamun. Entar temen yang lo ajak main itu grepe-grepe lo lagi." Leon menepuk bahu Resume dan segera ngacir pergi berlari terbirit-birit. Ia tahu Juminah adalah hantu centil sebangsa dengan Katlyn.

Resume semakin mengernyit. Tingkah Leon sungguh aneh.

Tak mau berpikir terlalu serius, ia lebih memilih kembali masuk ke dalam. Lalu menatap sosok yang duduk di kursi dengan tatapan menelisik.

SHERLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang