Sherlock-11

50.3K 5.8K 656
                                    

MAAF TELAT HUHU...

YANG BELUM FOLLOW AYO FOLLOW DULU DONG.

JANGAN LUPA VOTE KOMEN!

JANGAN LUPA VOTE KOMEN!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
.

..

Skala berlalu meninggalakan Garden. Melihat banyak siswa berkeliaran di luar dapat ia simpulkan jam istirahat sudah tiba. Skala tidak menyadari selama itu ia tinggal di ruang musik bersama Garden bahkan sampai membolos.

Mengabaikan tatapan banyak orang yang kembali menatapnya rendah, Skala tetap melanjutkan langkahnya menuju kantin.

Begitu langkah memasuki kantin, bisikan dan tatapan itu kembali menyapanya. Skala hanya menghela napas dan tetap melanjutkan langkahnya menuju stand minuman.

Bugh.

"Ups, gue kira gak ada orang."

Suara tawa mulai menggema. Skala memejamkan matanya mencoba bersabar. Ia langsung bangkit dan merapikan roknya. Tentu tidak bodoh, Anyelir sengaja meluruskan kakinya agar ia terjatuh dan gadis itu berhasil.

"Masih berani nampilin muka rupanya." Anyelir kembali tertawa diikuti temannya yang lain.

"Eh tolong iketin tali sepatu gue dong. Gara-gara lo nih, tanggung jawab dong." Anyelir kembali meluruskan kakinya, menunjuk bagian sepatu yang ikatan talinya terbuka.

"Ayo, iketin!" suruhnya pada Skala dengan nada menyentak. "Diajak main sama laki ke kamar aja mau, masa iketin tali sepatu diem aja!"

Skala masih diam. Tidak mau terpancing. Ucapan Garden beberapa menit lalu mulai terngiang di kepalanya.

"Yeu bisu, cepetan iketin bego!" Rose salah satu teman Anyelir berceletuk.

"Gue minta tolong, hari ini, detik ini juga. Lo harus jadi cewek yang berani melawan, jangan diam saat ditindas. Lo tahu? Mereka bakal seneng kalau lawan mereka loyo kaya lo. Mereka akan merasa puas dan terus melakukan hal itu ke diri lo."

Seluruh murid diam memperhatikan, keadaan kantin sudah hening sedari tadi. Sherlock bahkan ada di sana, menyaksikan pertunjukan menarik yang akan terjadi sebentar lagi.

Ia tersenyum miring kala melihat Skala mulai berjongkok di hadapan Anyelir. See? Memang gadis bisu yang penurut dan lemah.

Begitu juga dengan Anyelir yang sudah tersenyum lebar melihat dengan mudahnya gadis bisu ini patuh terhadap dirinya.

Mengabaikan segala bisikan para siswa yang mulai mengejek dirinya. Skala tersenyum miring. Tangannya terulur pada sepatu Anyelir. Alih-alih mengikat tali, gadis itu dengan kasar membuka sepatu Anyelir dan melemparnya cukup jauh, membuat semua orang terlonjak kaget.

SHERLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang