Sherlock-13

47.4K 5.3K 449
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW EYY!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA FOLLOW EYY!
.
.

HAPPY READING!
....

Berita hoax tentang Skala di club beberapa hari lalu sudah mulai terkubur karena kedatangan berita baru mengenai Sherlock. Kabar bahwa pria itu mempunyai seorang adik perempuan mulai banyak diperbincangkan oleh kalangan siswa dan siswi di sekolah.

Pasalnya, yang mereka tahu Sherlock adalah anak tunggal. Lalu, tiba-tiba datang sebuah kabar bahwa Sherlock mempunyai adik dari ayah yang berbeda. Kabar perselingkuhan orang tuanya mulai terkuak.

Skala sendiri tak tahu harus bersikap seperti apa. Ia hanya takut masalah perselingkuhan itu akan disangkutpautkan dengan keluarganya.

Satu hal yang membuat Skala terkejut. Ternyata adik Sherlock adalah anak kecil yang saat itu ia temui di panti. Gadis manis yang ia tahu bernama Bera.

Sharing Xabera, nama lengkapnya. Sangat cocok dengan nama lengkap Sherlock.

Skala cukup terkejut. Ia tak menyangka bahwa dunia bisa sesempit ini. Lagi dan lagi ia dipertemukan dengan seseorang yang berada di lingkaran pria itu.

"Skala akhirnya lo pulang juga."

Baru saja membuka pagar Skala langsung disambut oleh teriakan Angin. Pria itu bergegas menghampiri Skala dan menarik tangannya tiba-tiba.

"Ada apa?" tanya Skala seraya mengernyit.

"Di dalem ada tamu yang mau ketemu sama lo. Udah beberapa jam dia nungguin lo. Ayo, lo temuin!" balas Angin dengan tangan sibuk menarik pergelangan Skala.

Kening Skala semakin berkerut. Tamu? Ingin bertemu dengannya? Siapa? Sejauh ini Skala merasa tidak mempunyai teman yang begitu dekat. Apa kerabat? Rasanya juga tidak mungkin. Skala hanya punya ibunya, Farah. Tidak mungkin ibunya datang.

"Ini Bunda, Skala udah pulang!"

Ucapan Angin kembali menyadarkan Skala ke alam sadar. Gadis itu menatap ke depan. Bunda Embun duduk di single sofa, di depannya ada dua orang pria berpakaian hitam berdiri di belakang pria yang duduk di sofa. Skala menatap pria itu.

Tunggu dulu, ia merasa tidak asing dengan wajahnya.

"Dokter Starga?" panggil Skala ragu dengan nada pelan.

Pria yang dipanggil Starga tersenyum kecil. Pria itu bangkit dan menghampiri Skala.

"Rupanya kamu masih ingat dengan saya, apa kabar Skala?" Starga kini berdiri tepat di hadapan Skala. Angin segera menyingkir memberi ruang.

"B-baik," balas Skala gugup. Menggaruk kepalanya dengan raut bingung. Satu hal yang masih ia pertanyakan di kepalanya. Atas tujuan apa pria ini datang kemari?

"Skala sini duduk, masa ngobrol sama tamu berdiri." Bunda Embun bangkit, menarik Skala untuk duduk di sofa. "Silahkan tuan," lanjutnya pada Starga.

SHERLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang