Part 30 - Dia yang Lemah

9.7K 1.2K 669
                                    

Hai, aku balik lagi. Semoga harimu senin terus ❤️

Lagi super produktif nih. Jadi kalian harus komen yg banyak juga 🥰

Spam lalala yeyeye 👉

Udah pada mandi belum?

Udah makan?

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Jenny 👉

❌️ Awas ada typo ❌️

Happy reading 💕

Melepaskanmu adalah satu-satunya cara untuk membahagiakanmu dan mungkin juga bahagiaku.
_____

Shopia berjalan dengan langkah cepat menelusuri lobi kantor. Sore ini cuaca cukup mendung, Shopia takut dia akan kehujanan di jalan. Jarak kantor ke kos Shopia sekitar dua puluh menit menggunakan bus.

"Mau pulang bareng?" Arlan menyambut Shopia yang baru saja keluar dari pintu utama gedung kantor. Ia memamerkan kunci mobil miliknya. Tersenyum culas seperti orang yang sedang pamer mobil.

"Dimana Natha? Gue mau buat dia cemburu karena mau ngajak lo pulang bareng." Mata Arlan menjelajah ke area sekitar kantor.

"Kalau lo cuma main-main di sini gue lagi nggak mood," ungkap Shopia dengan jelas. Dia bukan ajang untuk membuat orang lain cemburu.

"Gue nggak sedang main-main, gue juga baru pulang kerja kali. Lo kira gue pengangguran!" Sorot mata Arlan ikut menegas. Membuat Shopia terbawa suasana.

"Lo mau buat Natha cemburu? Oke, ayok kita buat dia cemburu." Shopia menarik satu ujung bibirnya.

Alis Arlan tertaut mendengar respons Shopia. "Maksud lo?"

"Ikut gue!" Shopia berjalan menuju mobil Arlan. Ia melangkah penuh percaya diri dengan sepatu hitam tumit 5 senti kebanggaannya.

Dengan cekatan Arlan membuka pintu mobil untuk Shopia. Mempersilakan perempuan itu masuk. "Silakan," ujar Arlan.

"Lo benar-benar pandai memperlakukan perempuan sekarang. Berapa perempuan yang udah lo pacari untuk hari ini saja?" Alis Shopia menukik tajam ke bawah.

"Lo satu-satunya," jawab Arlan sembari menutup pintu mobil.

Mobil Arlan melaju membelah jalanan dengan kecepatan sedang. Siapa sangka ternyata Shopia membawa Arlan ke rumah sakit. Awalnya Arlan bingung kenapa Shopia membawanya ke sini? Apa sebelum bertemu Natha Shopia ingin mengecek kewarasan otaknya dulu?

"Lo nggak salah tempat?" tanya Arlan. "Kita mau ngapain di sini?"

"Mau main dokter-dokteran," jawab Shopia cuek.

"Tapi gue bukan lulusan kedokteran." Arlan mendebat untuk hal yang tidak penting.

Shopia berdecak. "Cepat turun! Lo banyak tanya kayak Dora."

Arlan mengikuti Shopia yang berjalan dengan cepat. "Kita mau ngapain di sini? Natha jatuh sakit?"

Shopia diam. Itu pertanyaan yang sangat tidak penting.

"Sakit parah? Berapa lama lagi dia bertahan hidup?" Arlan tidak menyerah untuk mengorek informasi.

"Bisa nggak sih otak lo itu jangan berpikiran sinetron? Ikut aja dan jangan banyak tanya!" kata Shopia sebal.

Hey Stupid, I Love You!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora