Part 19 - Luka

9.3K 1.1K 1K
                                    

Hai semuaaa, aku balik lagi. Karena kalian semangat, jadi aku juga ikutan semangat.

Tes semangat dulu, spam lalala yeyeye 👉

Spam nama kamu 👉

Spam judul 👉

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Jenny 👉

Tandai kalau ada typo ya 💫

Happy reading

Masihkah aku di hatimu?
_______

"Shopia!"

"Nama saya Albert, Pak." Dengan sigap Shopia menjawab panggilan Pak Batara walau ngawur.

"Ngaco kamu! Bagaimana progres hubungan Natha dan Jenny? Kamu sebagai duta perjodohan mereka tidak boleh pasif memberi laporan pada saya," cercah Pak Batara.

"Gimana ya Pak saya bilangnya? Mereka itu nggak cocok," komentarnya.

"Nggak cocok gimana?! Harus dicocok-cocokin dong, Shopia! Jangan bikin saya gagal punya mantu tahun ini." Pak Batara senewen.

"Pak Natha itu cocoknya sama perempuan yang kalem, anggun dan cantik." Kayak saya, lanjut Shopia dalam hati.

"Ah, Jenny cantik. Kalem. Anggun. Nggak kayak kamu." Pak Batara menilai Shopia dari atas hingga bawah.

"Memangnya saya kenapa, Pak?!" tanya Shopia sewot.

"Yaaaah ... gimana ya." Pak Batara terlihat sungkan untuk mengungkapkan kebenaran tentang Shopia. Membuat Shopia jadi tersinggung.

"Ck," decak Shopia tidak mood. "Saya duluan deh, Pak. Udah masuk jam pulang." Shopia memakai tas tangannya. Meninggalkan Pak Batara begitu saja.

"Bapak dan anak sama saja," dumel Shopia sembari melangkah menuju lift.

Well, hari ini Shopia akan pulang bersama Natha. Shopia duduk di kursi tunggu yang ada di lobi. Waktu belalu, hampir satu jam ia menunggu Natha. Suasana kantor bahkan sudah mulai sepi. Resepsionis juga telah pamit saat melintas dari hadapan Shopia.

Natha tidak kunjung datang.

Shopia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Natha. Didering ke lima Natha baru menjawab.

"Pak Natha nggak jadi pulang bareng saya, ya?" tanya Shopia melalui sambungan telpon.

"Anter ke mana?" Natha balas bertanya dengan bingung. Jelas Natha bingung, dia tidak mengerti Shopia minta dijemput karena chat dari Shopia telah hapus oleh Jenny.

"Tadi siang saya chat Pak Natha untuk pulang bareng," jelas Shopia ragu.

"Chat?"

"Nath, aku minta minuman kamu ya." Suara Jenny terdengar.

"Pak Natha, lagi sama Jenny?" selidik Shopia.

Sejenak suasana hening. Natha tidak langsung menjawab.

"Pak Natha lagi sama Jenny?" ulang Shopia.

"Iya!" sahut Natha akhirnya.

Ada yang dengar suara hati patah? Itu hati milik Shopia.

Shopia memang bodoh berharap pada laki-laki yang tidak seharusnya.

"Pak Natha, sayang sama Jenny?" Shopia tidak dapat menahan perasaannya.

Hey Stupid, I Love You!Där berättelser lever. Upptäck nu