Part 17 - Kenapa Harus Dia?

8.9K 1.2K 1.1K
                                    

Hai aku balik lagi bareng Shopia karena target di part sebelumnya udah tercapai. 🥰

Cek semangat dulu, spam lalala yeyeye 👉

Udah pada mandi belum?

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Jenny 👉

Spam judul 👉

Tandai typo, ini gk di edit ❌

Aku tak ingin berakhir.
_________

"Sial."

Ringis Shopia kesal ketika berada di atas pagar beton sekolahnya. Kira-kira tinggi beton yang sedang Shopia panjat sekitar dua meter. Dari area dalam sekolah Shopia menaiki tangga, tapi untuk dapat melompat keluar Shopia pusing sendiri.

"Shopia, turun kamu!" Guru BK berlari dengan tergopoh-gopoh.

"Duh, Bu Atin jago banget sih nemuin gue," keluhnya.

Tanpa berpikir panjang Shopia langsung melompat ke bawah. Pendaratan yang sangat mulus. Bokongnya jatuh tepat di atas tanah becek bekas hujan tadi malam, setidaknya Shopia tidak patah tulang. Hanya seragam SMAnya saja yang kotor.

"Aduh, ambeyen deh gue," ringis Shopia.

"Mau ketemu pacar aja susah banget." Kebetulan pacar Shopia tidak satu SMA dengan gebetannya.

Dia mendongak, matanya menatap seorang laki-laki yang berdiri tepat di hadapannya.

Laki-laki itu menggunakan pakaian santai, kaos putih dan celana potong sebatas lutut. Mata laki-laki itu menatap Shopia intens, bukannya gede rasa nih ya, tapi ini laki menatap Shopia dengan padangan terpesona.

"Permisi, bisa bantu saya berdiri." Shopia mengulurkan tangan.

Laki-laki itu terus menatap Shopia dengan mata penuh binar.

"Heloooow," ujar Shopia coba menyadarkan laki-laki itu dari keterpukauannya.

Iya, Shopia tahu dia memang cantik. Tapi ini bukan saat yang tepat untuk terpesona. Bokong Shopia sakit dan dia bisa ambeyen kalau terus selonjoran di becek.

"Ah, iya. Kenalkan saya Natha." Natha mengulurkan tangan. Menyalam Shopia dengan penuh rasa kagum dan senyuman penuh.

Hei, Shopia bukan mengajak kenalan tapi minta bantuan untuk berdiri.

Begitu pertemuan pertama mereka.

******

Shopia duduk sendiri di ruang tamu milik Natha. Matanya menatap kosong pada layar TV yang mati. Tidak ada yang menarik di sana, tapi Shopia suka berlama-lama menatap benda mati itu.

"Shopia." Suara Natha terdengar. Diiringi langkah kaki yang semakin mendekat.

"Pak Natha, udah pulang?" sambut Shopia. Entah kenapa sejak tadi dia menunggu kepulangan Natha.

"Hmmm." Natha bergumam kecil.

Lalu hening untuk sesaat. Shopia menikmati wajah Natha yang terlihat lelah. Sangat menawan. Diam-diam Shopia menikmati pemandangan itu.

Hey Stupid, I Love You!Where stories live. Discover now