34

11 3 0
                                    

Hyunjin melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, untung saja jalanan malam ini sangat sepi jadi Hyunjin bisa dengan bebas melaju dengan kecepatan yang tak wajar.

Wajah Hyunjin masih merah, rahangnya mengeras. Entahlah Hyunjin tak tahu apa sebabnya dia menjadi seperti ini, yang pasti dia benar benar marah dan kecewa.

Hyunjin mulai mengurangi kecepatan motornya. Ia menghentikan motornya tepat di depan pagar rumahnya.

Tin!!! Tin!!

Hyunjin terus membunyikan klakson motornya agar seseorang keluar untuk membukakan pagar rumah. Hyunjin semakin kesal saat tak ada satu orang pun yang membukakan pagar untuknya.

Tin!!Tin!!

Hyunjin masih mencoba membunyikan klaksonnya lagi, namun nihil tak ada satu orang pun yang mau membuka gerbang pintu rumahnya.

"Shit!! Orang orang pada kemana sih!"

Terpaksa Hyunjin turun dan membuka pintu gerbang rumahnya sendiri dengan amarah yang menggebu-gebu. Hyunjin kembali naik ke motornya saat gerbang rumahnya sudah di buka olehnya sendiri, dan masuk menuju halaman rumah dengan motornya.

Saat Hyunjin sibuk memarkirkan motor, Yeji tiba tiba keluar dan melihat ke arah Hyunjin yang sibuk sendiri.

Hyunjin melepas helm yang masih melekat di kepalanya, ia menyadari kehadiran Yeji yang berada di bibir pintu.

"Kemana aja Lo hah? Kenapa gue panggil panggil gak nyaut?" Tanya Hyunjin dengan suara yang datar, tak lupa dengan ekspresi wajah sangarnya.

Hyunjin menerobos Yeji yang masih diam di bibir pintu, tak sengaja juga bahu adiknya itu ia tabrak begitu saja.

"Segitunya banget marah sama gue gara gara gue gak bukain pintu gerbang?" Tanya Yeji sambil mengikuti langkah Hyunjin.

Namun Hyunjin tak menggubris ucapan Yeji tadi, dia malah masuk kedalam kamar dan membanting pintunya dengan cukup keras membuat Yeji keheranan sendiri.

"Dia kenapa anjir? Serem banget." Tanya Yeji pada dirinya sendiri.

"Dia berantem sama orang kah?"

























"Ini kali ya minuman yang di buang sama Hyunjin? Dia tadi bilang kalau minumannya di buang Deket tong sampah kan?" Tanya Changbin pada Felix.

"Iya sih kayaknya—eh bentar si Yeji nelpon anjir. Kenapa dah dia?" Tanya Felix yang dibalas gelengan oleh Changbin.

Felix segera menjawab panggilan itu dengan cepat.

"Kenapa?"

"Abang gue kenapa? Dia berantem sama orang kah? Kenapa dia datang ke rumah sambil marah marah gak jelas? Lo tau penyebabnya?" Felix sempat melirik ke arah Changbin sekilas sebelum menjawab pertanyaan Yeji tadi.

"Kenapa dia nanya apa?" Changbin agak berbisik.

Felix menjauhkan ponsel dari mereka berdua, "Hyunjin marah marah gak jelas katanya,"

"Lix?" Panggil Yeji yang membuat Felix dan Changbin tersadarkan.

"Hah iya apa apa?"

"Ishh gue tanya, Abang gue ada berantem kah sama kalian? Kenapa dia marah marah gitu?"

"Justru itu gue juga gak tau, tadi tuh kan dia sempet nawarin kita kita buat beli minum kan. Tapi pas dia balik dari supermarket tiba tiba dia marah marah gak jelas gitu dan langsung pulang gitu aja, gue juga gak tau penyebabnya kenapa soalnya minuman yang dia beli juga malah di buang gitu aja." Felix menjelaskan sambil melirik kearah kantung kresek yang di bawa Changbin.

My Mama don't like You | Xiaojunحيث تعيش القصص. اكتشف الآن