3

45 6 0
                                    

"Gak ada kerjaan lain apa ni anak?" Ketus Zea sambil meraih ponselnya yang terus menerus menampilkan nama Xiaojun disana.

Selepas tadi sore Zea menanyakan hal itu pada Xiaojun, bukannya menjawab Xiaojun justru malah dibuat bungkam. Dia malah langsung mengajak Zea untuk segera pulang.

Hal tersebut membuat Zea merasa sangat kesal, ia berpikir kenapa Xiaojun harus segitunya menutupi masalah di masa lalunya bersama Arin? Toh Zea hanya ingin tahu apa kasus sebenarnya yang terjadi dan kenapa orang orang tak ada yang memberi tahunya soal hal itu.

"Ah gak Taulah pusing gue mikirinnya, tugas gue juga belum kelar kenapa malah muncul masalah baru sih?"

Atensi Zea beralih lagi pada buku paket kuliahnya. Zea mencoba untuk tidak memperdulikan Xiaojun dan segala rahasianya itu. Ia rasa lebih baik jika dirinya menyelesaikan tugas tugasnya yang hampir menuju waktu tenggat.


"Zeee!!"


"Apa?" Jawab Zea datar, Tanpa menoleh pun Zea tahu jika itu adalah Jungwoo. Suara itu benar benar bisa di kenali.

"Makan dulu kata mama,"

"Nggak deh, Lo aja sana yang makan. Gue lagi gak ada mood buat makan."

"Loh, kenapa Lo?" Jungwoo yang tadinya hanya berdiri di samping Zea kini duduk disebelahnya.

"Gak kenapa Napa," Jawab Zea ketus.

"Kenapa sih, setiap cewe tuh kalo ditanya pasti jawabannya gak kenapa Napa tapi mukannya cemberut, bingung gue harus gimana." Jungwoo menggaruk rambutnya bingung.

"Yaudah sana, gue kan emang susah buat di ngertiin!"

Jungwoo melirik pada ponsel Zea yang menampakkan banyak notifikasi pesan dari Xiaojun.

"Gue tau ini mah," Zea menoleh.

"Tau apaan Lo? Udah deh sana pergi!!!" Usir Zea agak sewot sambil mendorong pelan badan Jungwoo agar berdiri dan keluar dari kamarnya.

"Lo berantem kan sama—"

"Zee, ada Xiaojun tuh di ruang tamu."

Zea dan Jungwoo sukses dibuat melotot kaget saat mendengar ucapan Jaehyun tadi.

"Panjang umur,"

Jaehyun menaikan sebelah alisnya pada Jungwoo, "Panjang umur apanya dah?"

"Dia tuh lagi berantem sama Xiaojun, kebetulan kita lagi ngobrol soal Xiaojun."

Zea tak banyak berbicara, dia hanya diam mengerjakan tugas tugasnya.

"Jadi Lo mau temuin dia di bawah gak? Atau mau disuruh pulang aja?" Tawar Jaehyun yang dijawab oleh Zea secara cepat.

"Suruh balik lagi aja," Jaehyun menutup pintu saat sudah mendengar jawaban jelas Zea, Jungwoo menatap Zea tak menyangka.

"Apa Lo liat liat gue terus?" Sewot Zea lagi.

"Kok Lo sampe tega gitu sih anjir? Semarah itu Lo sama Xiaojun? Berantem karena apa Lo sampe ngeri gini."

"Udah deh lu tuh gausah tau!!! Gue bilang pergi keluar sana!!!!" Zea melempar kontak pensilnya ke arah Jungwoo sampai sampai laki laki itu pergi berlari keluar kamar karena takut lemparan benda yang lebih parah lagi.

"Galak banget lu nying," Gerutu Jungwoo sebelum dia benar benar keluar dari kamar Zea.

"Suka suka gue lah," Gumam Zea sambil melanjutkan mengerjakan tugasnya.

"Zee—"

Zea berhenti menulis saat mendengar suara tersebut dan suara pintu yang terbuka secara bersamaan. Zea tak menoleh karena ia sudah mengenali siapa pemilik Suara itu.

"Kenapa Lo masih marah sih sama gue?"

Wajah Zea memerah saat itu juga, di dalam hatinya gadis itu tak henti hentinya menyumpah serapahi Jaehyun kakaknya.

"Bukannya disuruh balik malah disuruh datang ke kamar, bangke emang."

"Zee—"

"Gue kan nyuruh Lo pulang, bukan nyuruh Lo buat masuk ke kamar gue."

Xiaojun agak tersentak.

"Loh, bang Jaehyun tadi nyuruh gue masuk ke kamar Lo gak nyuruh gue balik, katanya Lo nyuruh gue buat Dateng langsung ke kamar Lo."

Oke, Zea sekarang tak hanya kesal pada Xiaojun. Tapi dia juga kesal pada kedua Abang sialannya itu.

"Gue gak pernah nyuruh Lo kesini ya! Itu tuh akal akalan Bang Jaehyun aja. Lagian Lo mau ngapain sih ke rumah? Mau ngomongin soal insiden tadi sore lagi hah? Gue capek kalau harus bahas itu terus."

"Gue tau Zee, gue tau Lo capek, gue tau kalau Lo lagi sebel sama gue! Gue sadar kok Zee."

"Terus kalau Lo sad—"

Cupp

Zea mengedarkan pandangannya saat Xiaojun mengecup bibirnya tadi. Zea yang tadinya marah malah menjadi salah tingkah.


"Gue minta maaf ya,"

"Gue bukannya gak mau kasih tau sekarang, tapi gue mau Lo tau semua hal itu karena Lo tau sendiri bukan karena di kasih tau sama gue."

"Cepat atau lambat Lo juga pasti tau masalah kasus yang orang orang omongin Zee,"

Xiaojun terlihat agak sedih.

"Hal yang paling gue takutin itu, gue takut Lo pergi ninggalin gue kalau suatu saat nanti Lo tau kasus itu,"
















"Gue belum siap sama semua hal itu Zee,"

"Gue belum siap sama semua hal itu Zee,"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Mama don't like You | XiaojunWhere stories live. Discover now