6

25 4 0
                                    

"Lain kali gue gak mau ya liat Lo kayak gitu lagi!"

Arin yang tadinya fokus menyeruput minumannya kini malah mengalihkan atensinya pada Xiaojun yang berdiri tepat di depannya.

"Pacar Lo dah balik?"

Xiaojun duduk di kursi satunya.

"Lain kali gue gak mau liat Lo kayak gitu lagi," Arin hanya tersenyum malas tanpa menjawab apa apa.

"Maksud Lo kayak gitu tuh ngawasin gue sama Zea gitu hah? Maksud Lo apa hah ngelakuin hal itu?"

Arin masih tak menjawab, hal itu membuat Xiaojun marah.

"Lo itu sama gue udah gak punya ikatan apa apa, jadi Lo gak boleh seenaknya ngelakuin hal kayak tadi? Lo mau Zea ngira gue sama Lo itu masih punya hubungan?"

"Kalau iya emang kenapa?"

Jawaban santai Arin membuat Xiaojun menahan tangannya yang hendak menampar pipi gadis itu.

"Sialan!"

Arin tertawa.

"Tampar aja kali? Kenapa Lo gak bisa nampar gue? Apa jangan jangan Lo masih sayang sama gue ya?" Xiaojun memalingkan wajahnya.

"Najis! Gue gak bisa tampar Lo karena Lo itu cewe! Kalo Lo laki laki mungkin udah gue hajar gak cuma di tampar doang! Lo pikir gue takut sama Lo apa?" Arin tersenyum sarkas.

Meski marah Xiaojun tetap meredam emosinya, semarah marahnya dia pada seseorang dia tak pernah main tangan ya terkecuali jika lawan bicaranya itu adalah laki laki. Tapi jika perempuan Xiaojun angkat tangan, dia tidak bisa bermain tangan karena jika ia melakukan itu sama saja hal nya dia menyakiti ibunya yang dulu sama sama sering dikasari oleh ayahnya. Xiaojun trauma akan hal itu. Tapi jika Xiaojun sudah benar benar di buat marah, dia akan bermain tangan.

"Gak guna gue disini juga," Arin mencekal tangan Xiaojun yang tiba tiba hendak pergi meninggalkannya.

"Lo mau kemana? Santai aja kali orang pacar Lo itu udah balik." Xiaojun menepis tangan Arin, ia duduk dengan wajah masam.

"Lo sama gue itu masih ada ikatan, Lo jangan lupain itu Xiaojun!"

Xiaojun tertawa.

"Ngayal Lo? Yang ada ikatan itu cuma gue sama Kaili doang! Lo harus tau itu!"

"Tapi Kaili itu anak gue!"

"Gue tau, kalau Kaili itu anak Lo! Tapi bukan berarti gue sama Lo itu masih ada ikatan! Gue gak pernah larang Lo buat ketemu Kaili, harusnya Lo bersyukur sama hal itu dan jangan ganggu hidup gue lagi toh gue juga gak ganggu hidup Lo lagi kan?"

"Jangan karena Lo mamanya Kaili Lo jadi seenaknya ngehancurin hubungan gue sama Zea! Lo gak boleh kayak gitu Arin!"

"Gue sama Zea sempet berantem gara gara kasus kita itu, apa yang Lo lakuin sampe sampe Zea tau soal topik ini hah?"

"Lo nuduh gue? Gue gak ngelakuin apa apa juga masih aja salah di mata Lo!"

"Ya terus kalau bukan Lo yang berulah dan bikin masalah, mana mungkin Zea sampe nanyain ke gue apa yang sebenernya terjadi sama kita! Gue yakin dalang dari semua ini pasti Lo, Gak mungkin orang lain!"

"Bagus ya Lo kayak gitu? Heh asal Lo tau ya itu semua ya ulahnya temen si Zea sendiri! Gue gak tau temennya dia ngasih tau jelasnya apa yang pasti yang ngasih tau kalau gue sama Lo ada kasus itu ya temen Zea Sendiri!"

"Gak usah sok suci anjir! Udahlah ngomong sama Lo itu bukannya bisa selesain masalah malah bikin memperkeruh suasana aja, dan malah emosi yang ada!"

"Buat sekarang sampai seterusnya Lo gak ada hak buat ganggu hidup gue lagi, atur atur gue bahkan Lo gak punya hak buat hancurin hubungan gue sama Zea!"

"Loh kok gitu? Jelas jelas gue ada hak lah. Kenapa gue gak boleh hancurin hubungan Lo sama Zea? Apa Lo gak kasian hah sama Kaili? Dia itu masih kecil, gak seharusnya dia punya keluarga kayak gini!"

"Justru karena dia masih kecil harusnya dia di jauhin dari lingkungan dan keluarga yang toxic kayak gini. Dia emang broken home tapi gue bakal urus dia dengan baik, dia masih punya nenek yang sayang sama dia, Kaili masih punya sepupu sepupu yang bisa jaga dia dengan baik. Meskipun keluarga dia gak lengkap setidaknya gue bakal jaga mental dia, dan gak telantarin dia."

"Karena disini yang bisa jagain Kaili itu gue, bukan Lo Rin!" Lanjut Xiaojun.

"Tapi gue ibunya, gue juga bisa jagain dia bahkan bisa lebih baik dari lo!"

"Gue tau, tapi Lo yang ngerusak semua hubungan ini. Apa Lo gak inget sama hal itu? Lo kan yang mulai duluan, dan bikin gue murka?"

Arin diam.

"Kalau Lo gak mau hubungan kita jadi kayak gini, kenapa Lo malah ngelakuin itu Rin? Sekarang Lo nyesel kan bego!"

"Gue emang salah, tapi apa Lo ga mikirin masa depan Kaili kedepannya hah?"

"Ya gue bakal bikin masa depan Kaili jadi cerah lah gak mungkin sampe suram."

"Bukan itu yang gue maksud!"

"Apa Lo gak mikir, gimana reaksi Zea nanti hah? Kalau dia udah tau semua soal kasus ini? Apa Lo gak mikir kesitu?"

"Lo harusnya mikir, apa Zea bakal bisa terima Kaili sepenuhnya atau nggak!"

"Harusnya Lo mikir kesitu bego!" Nada bicara Arin berubah menjadi serius.

"Mungkin aja Zea bisa terima soal kasus kita ini, tapi gimana jadinya kalau dia gak bisa terima Kaili sepenuhnya?"

"Mungkin aja Zea bisa terima soal kasus kita ini, tapi gimana jadinya kalau dia gak bisa terima Kaili sepenuhnya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Mama don't like You | XiaojunWhere stories live. Discover now