◉tenggelam ◉

3.6K 263 10
                                    

Jangan lupa vote+ komen
~~

Pagi pagi sekali Evan terbangun, mendengar sayup sayup seseorang tertawa dari arah kolam renang. Evan mendengar jelas dan tau siapa pemilik suara itu.

Dengan langkah pelan, Evan menuruni anak tangga, berhati hati dan mengintip dari balik jendela kaca. "Gue tau cara nyingkirin sialan itu. "

"Kalau gue gak bisa celakain dia, berarti gue harus celakain ceweknya. Menurut lo gimana?"

"Gue bisa lakuin apa aja, selagi uang dari Ayah dan Bunda Evan yang goblok itu masih peduli dan kasihin gue uang jajan yang melimpah.

" Bokap sama nyokap gue, kasih duit kok, cuma gue lebih suka makai uang mereka. Karna gue rasa harta sebanyak apapun gak bakalan habis, jadi gue bakalan habisin harta mereka. Sama kayak mereka habisin harta keluarga gue. "

"Yaudah gue mau lanjut tidur. See you...

Tut...

Gio membalikkan badannya, terkejut melihat keberadaan Evan yang menepuk tangan seolah olah puas dengan apa yang di lihatnya beberapa saat yang lalu.

" Waw, gue gak tau loh kalau anying kayak lo punya temen. Patner apa nih? Patner jadi tukang fitnah? Iya? Huhh lo pikir gue bisa semudah itu biarin lo rencanain sesuatu?

Tangan Gio terkepal kuat, menahan amarah yang hendak meluap luap. "Gue rasa ini waktu yang tepat."

"Maksud lo?"

Gio berjalan mundur, memegangi tangan Evan sampai kakinya benar benar berada di pinggir kolam renang. "Byur... "

"Drama murahan. " gumam Evan. Evan tak melapaskan tangan jelek lelaki itu dan Evan juga memilih terjatuh bersamaan. Biarlah apa yang terjadi nanti, karna Evan yakin ini adalah cara untuk menghentikan rencana murahan Gio.

"Byur... "

Evan menahan nafasnya di dalam air, melirik Gio yang masih tersadar dan menyuruh Evan untuk naik.

"Lo pikir gue bodoh, setelah lo suruh gue naik k permukaan lo pasti bakalan pura pura jatuh karna gue kan?

" Engak untuk saat ini Gio. "

Air kolam sudah keruh akibat gesitnya tingkah Gio yang mamaksa Evan untuk naik, tapi Evan seolah olah tidak peduli dengan apa yang terjadi. Biarlah malam ini ia kedinginan, biarlah malam ini kesakitan yang penting rencana fitnah kali ini tidak berjalan sesuai rencana bajingan kecil itu.

Evan menutup matanya, seolah olah pingsan dan kehilangan tenanga di dalam air.

Melihat itu Gio panik bukan main, kenapa malah gini.Gio naik ke atas permukaan, melirik sekeliling yang sepi tidak ada orang sama sekali.

Gio berlari ke arah belakang, takut takut satpam mendengar keributan itu dan memancing mereka semua untuk mengepungnya.

" Gue harap Evan mati, biar dia gak cepu sama yang lain."

"Giooo lo bodoh banget sih. "

" Gio lo goblok, harusnya lo gak asal ambil tindakkan."

Transmigrasi Evan  (Telah Terbit) Where stories live. Discover now