◉Belajar◉

8K 765 14
                                    

HOLLA. KETEMU LAGI KITA...
VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA...
◉▣◉
Happy Reading
◉▣◉

"Itu ngak penting Sya, Yang penting sekarang adalah gue nepatin janji gue, buat ajarin lo main skateboard." Resya tampak kecewa, padahal ia berharap Evan akan menjelaskan alasan ia kabur dari rumah. Ternyata laki laki itu terlalu pandai untuk menyimpan privasi ataupun masalah di keluarga nya.

Di depan mereka, sudah tersedia dua skateboard. perlahan namun pasti, Evan mengengam erat tangan Resya, menuntunnya untuk naik menyeimbangkan diri di atas papan beroda tersebut.

Resya agak gemetar, dengan tenang Evan menggengam dan menuntunnya lebih pelan lagi. " Jaga keseimbangan lo, jangan sampai fokus lo hilang karna kharisma ketampanan gue. Lo tau kan bahaya kalau jatuh di sini?"

Resya menganguk membenarkan, senyum tipis terbit di bibirnya. Bagaimana tidak Evan memasangkan helm pengaman di kepalanya beserta membenarkan rambutnya yang nampak keluar dari helm.

" Ngak usah tegang, rileks aja. Karna gue bakalan ada di sini dan ngajarin lo sampai bisa.

Evan juga naik di papan skateboard lainnya. Perlahan ia mendorongkan kakinya dengan sangat pelan. Menaikkannya kembali dan meluncur.

Resya mencobanya perlahan tapi tak sesuai dengan ekspetasinya, karna keseimbangannya berkurang ia hampir saja terjatuh untung saja Evan langsung melompat dan memegang pinggang Resya.

Tatapan keduanya beradu, jantungnya berdegub sangat kencang, merasakan kekhawatiran yang baru saja melanda mereka berdua. Banyak orang yang mengabadikan momen romantis tersebut di ponsel mereka masing masing.

"Sorry, gue gugup" Ujar Resya tak enak.

"Santai aja Sya, Lo kan baru pemula. Ngak bakalan ada orang yang baru belajar langsung  bisa.  Bayi Burung aja yang udah di bekalin sayap harus belajar terbang dulu. Apalagi elo yang baru gue ajarin cara nyeimbangin papan." Evan mengusap pelan kepala Resya yang di lapisi helm dengan gemas.

Jelas jelas Resya salting dengan tingkah ssederhana, yang selalu memanjakan dan memperlakukannya dengan sangat manis.

Evan menarik tangan Resya agar kembali berlatih" Ayo latihan lagi, tapi sekarang latihannya gue genggam tangan lo, lo naik di atas papan sedangkan gue bakalan pegangin tangan lo sampai lo bisa nyeimbangin semuanya.

Sepatu putih gadis itu kembali naik dengan tangan masih berpegangan dengan Evan. " Jangan lepasin!.

"Iya!" Sahut Evan sedikit tertawa.

"Jangan di lepasin, pegangin terus janji ya!.

" Iya Resya. "

Evan berjongkok meletakkan kaki Resya di tempat yang benar. Kembali berdiri dan mengambil tangan kanan Resya dan mengarahkan agar mendorong Skateboard tersebut pelan pelan. " Dorong nya pelan pelan aja Sya!.

"Takut jatuh Van. "

"Kan ada gue yang jagain lo, pegangan yang bener. " Ujar Evan sungguh sungguh untuk kali ini.

Resya sudah bisa menyeimbangkan papan dan mendorongnya secara perlahan, dengan posisi sedikit membungkuk.

Evan melepaskannya spontan. Awalnya Resya ragu tapi dengan senyuman yang di terbitkan Evan, ia yakin bahwa ia bisa melangkah lebih jauh.

Transmigrasi Evan  (Telah Terbit) Where stories live. Discover now