11. Everything will be okay 👌

22 2 1
                                    

Hai, Sobat SoB👋

Story of Brishti comeback😊

Happy reading, yaaa❤❤❤

✏☁💦✏

"Perlawanan terbaik kepada mereka yang jahat adalah dengan membuatnya tunduk karena kebaikanmu."

"Dan perlawanan terbaik kepada mereka yang memusuhimu adalah dengan menjadikan mereka temanmu."

~Story of Brishti~

✏☁💦✏

11. Everything will be okay 👌

Brishti mengerjapkan matanya saat cairan yang entah apa itu mengenai wajahnya yang sudah tampak tidak karuan.

"Uhuk ... uhukk." Brishti terbatuk saat air itu masuk ke mulutnya secara paksa.

Dia terbangun, kemudian segera mengusap wajahnya. Brishti menggosok hidungnya, terasa perih, karena air itu juga masuk ke dalam hidungnya.

"WOI!! LO NGGAK DENGER YANG GUE BILANG TADI, HAH? GUE SURUH LO BERESIN SELURUH RUMAH DAN BUATIN GUE MAKANAN. KENAPA LO MALAH TIDURAN, GEMBEL? LO UDAH BOSAN HIDUP, HAH?" Suara dari Fara begitu menyakitkan telinga. Untung saja hanya ada mereka berdua, jika ada Citra, mungkin wanita itu juga sudah depresi karena suara Fara.

"Maaf, aku--"

"Jangan banyak bac*t lagi lo. Cepetan lakukan yang gue suruh. Dan satu hal lagi ...." Fara menekan kening Brishti dengan jari telunjuknya. "... Jangan buat ulah di rumah ini. Karena, teman-teman gue mau datang dan lo harus layani mereka sebaik mungkin."

"I ... iya."

Fara tersenyum. "Good."

Brakk

Brishti memejamkan matanya, suara dari pintu kamar yang ditutup kasar oleh Fara menimbulkan rasa perih tersendiri di hati Brishti.

Sepeninggal Fara, tersisa keheningan dan rasa sakit yang terasa.

Brishti memegangi kepalanya yang terasa pusing, dengan pelan dia berusaha untuk berdiri.

"Aku harus kuat, setidaknya untuk hari ini," ucapnya pelan.

Kemudian, dia berjalan menuju kamar mandi dengan langkah yang terseok-seok.

"WOI, GEMBEL! LIMA MENIT LO NGGAK KELUAR DARI KAMAR, GUE PASTIIN LO NGGAK BISA BANGUN LAGI BESOK!!"

Brishti menggelengkan kepalanya pelan. "Kepala aku makin pusing."

✏☁💦✏

Usai membereskan rumah dan menyiapkan makanan untuk Fara dan teman-temannya, Brishti segera kembali ke kamar.

Sayup-sayup, Brishti mendengar suara gaduh dari arah luar.

"Enak, ya, Fara dikelilingi dengan teman-teman yang sayang sama dia." Brishti membuka tirai jendela, nampak beberapa tanaman dari kebun belakang rumah Citra. "Seandainya, aku juga punya teman," lanjutnya lirih.

"BRISHTI!!"

Suara Fara terdengar dari arah ruang tamu. Dengan tergesa-gesa, Brishti segera keluar dari kamarnya.

"I ... iya," jawab Brishti.

"Eh, ada si Bullyable di sini, ya? Sejak kapan lo pelihara dia?" tanya salah satu teman Fara. Dia menatap Fara penuh tanya.

Story of Brishti | ENDWhere stories live. Discover now