Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hello beb!
Sebelum baca ayo vote dulu!^^
_________________________________________
***
Tiga hari kemudian...
Neta berlari keluar dari lift dan berbelok ke arah ruangan tempat Dela di rawat.
Dari ujung koridor dia dapat melihat Bayu dan Broto yang sedang berbicara dengan beberapa dokter.
"Papa, kakek" panggil Neta yang membuat Bayu dan Broto menoleh.
Mereka tersenyum saat melihat Neta.
Broto mendekati Neta dan langsung memeluknya. "Kita telah menemukan donor untuk Dela" ucapnya sambil melonggarkan pelukannya dan memegang kedua bahu Neta. "Dela akan menjalani operasinya malam ini"
Neta terdiam berusaha mencerna apa yang baru saja Broto katakan. Beberapa saat kemudian dia tersenyum. "Kakek serius kan? Dela benar-benar akan melihat lagi? Dia akan segera sembuh kan Kek?"
Broto mengangguk berulang kali dengan wajah bahagia. "Dela akan sembuh dan melihat lagi. Dela akan melihat kita semua lagi"
Neta mengangguk dan tersenyum bahagia saat mendengar perkataan Broto.
Broto berbalik dan melihat Bayu. "Ini semua berkat pak Bayu." Dia menoleh pada Neta. "Neta, pak Bayu lah yang menemukan donor untuk Dela."
Neta menoleh pada Bayu. Dia mendekati Bayu dan langsung memeluknya. "Terimakasih papa. Terimakasih karena telah memenuhi janji yang papa buat."
Bayu membalas pelukan Neta dan tersenyum tipis. "Kamu tidak perlu berterimakasih sayang, ini adalah hal yang memang harus papa lakukan sebagai papa kamu." Dia melepaskan pelukannya dan melihat wajah Neta. Tangannya naik dan mengelus kepala Neta dengan sayang. "Apapun untuk kebahagiaan putri papa" ucapnya dengan lembut.
Neta tersenyum dengan mata berkaca-kaca, dan kembali memeluk Bayu. "Neta sangat bahagia. Papa adalah yang terbaik, Neta menyayangi papa" bisiknya dengan suara serak karena menahan tangis.
"Papa lebih menyayangi kamu nak" balas Bayu. Dia mendongak dan tatapannya langsung bertemu dengan mata Broto.
Bayu menatap Broto dengan sorot mata penuh arti, yang langsung dibalas anggukan kecil oleh Broto.
Broto melihat Neta yang berada dalam pelukan Bayu dan tersenyum kecil. Tangannya mencengkram erat tongkatnya, dan matanya memerah. Dia menarik napas panjang lalu berbalik membuka pintu dan masuk kedalam ruangan Dela.
