GANEETA 51

35.9K 5.1K 1.9K
                                    

Hello beb!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello beb!!!

Sebelum baca ayo vote dulu!^^

_________________________________________

***

"TRISTAN"

Dania berteriak kaget dan menatap shock pada Tristan yang tiba-tiba berdiri dan membalikkan meja kaca besar yang berada didepan mereka semua.

"Tenang dulu Tristan" tegur Bayu dengan suara tegas. Bukan hanya Tristan, dia juga sangat shock karena ucapan Ragas itu. Akan tetapi dia masih mencoba tenang untuk mendengarkan semuanya agar lebih jelas lagi.

Tanpa menghiraukan Bayu dan Dania, Tristan malah menoleh kearah Abra dengan tatapan dingin dan tajam.

"Duduk" Ragas mendongak dan menatap Tristan dengan tajam. "Masih banyak yang harus saya katakan, duduk! Jika kamu benar-benar peduli pada kondisi Neta"

"Bangsat!" Desis Tristan dengan suara tertahan. Dia mengusap kasar rambutnya, menarik napas panjang dan kemudian kembali duduk.

"Kakek" Alin mencengkram erat ujung jas Broto dan menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Hal itu membuat Broto balas menatapnya dengan sendu sambil menepuk pelan punggung tangannya. Disebelahnya juga ada Nada yang saling berpegangan tangan dengan Dira berusaha saling menguatkan.

Abra tercengang, seolah ada ledakan besar yang terjadi didalam pikirannya. Jantungnya berdetak kencang dan mulai menimbulkan rasa sesak yang entak dari mana asalnya. Kedua tangannya saling terjalin erat, matanya memerah dipenuhi air mata yang perlahan jatuh melewati sudut matanya. "Ini.. bagaimana bisa putri saya menderita penyakit seperti itu dokter?"

Ragas menoleh pada Abra dengan wajah datar, namun sorot matanya mengandung kebencian dan kemarahan yang dapat terlihat jelas.

"PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan. Gejala PTSD muncul setelah seseorang mengalami peristiwa yang membuatnya trauma. Waktu kemunculannya bisa beberapa bulan atau beberapa tahun setelah kejadian traumatis tersebut. Tingkat keparahan dan lamanya gejala juga berbeda-beda pada tiap penderita. Dan Neta adalah salah satu dari banyaknya orang di dunia ini yang menderita PTSD."

"Hal ini terjadi sekitar dua tahun yang lalu saat kematian maminya. Beberapa dari kalian mungkin sudah tahu tentang kehidupan seperti apa yang Neta alami selama berada di Paris, namun saya tetap akan menceritakan nya secara singkat." Ucap Ragas sambil menatap satu persatu semua orang berada dalam ruangan tersebut. Saat matanya bertemu dengan mata Abra, dia sempat terdiam beberapa saat sebelum kemudian melanjutkan ucapannya.

GANEETA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang