GANEETA 40

38.6K 5.6K 1.2K
                                    

Hallo beb!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hallo beb!!!

Part kali ini akan menceritakan tentang masa lalu Neta dan Rangi yah!!!

Sebelum baca jangan lupa vote yah^^

_________________________________________

***


Five years ago, in a hospital...


Rangi berjalan menyusuri koridor rumah sakit tanpa memedulikan pandangan kagum beberapa gadis yang dilewatinya. Sudah dua Minggu Rangi berada di Paris dalam rangka liburan sekolah. Hari ini, dia berniat mengunjungi sang paman yang merupakan salah satu dokter dirumah sakit ini.

Rangi cukup akrab dengan pamannya karena perbedaan umur nya hanya selisih sepuluh tahun. Sang paman merupakan seorang genius muda yang sudah menjadi dokter terkenal di sebuah rumah sakit besar pada usianya yang ke-23 tahun.

Ragastara Martin, adalah nama paman Rangi!

Ragastara adalah adik dari ayahnya dan merupakan anak bungsu. Ragastara sudah menetap di Paris semenjak kuliah. Ragastara atau biasa dipanggil Dr.Ragas adalah pemuda berwajah tampan, yang memiliki sifat ramah. Hal ini membuatnya menjadi dokter idola dirumah sakit tempatnya bekerja.

Setelah berjalan sekitar 15 menit, Rangi akhirnya sampai didepan ruangan Ragas.

Tangan Rangi terulur memegang gagang pintu dan membukanya perlahan, berniat mengejutkan Ragas.

"Neta kamu bisa membuka penutup matamu jika bersama kakak,"

Pergerakan Rangi terhenti saat mendengar suara Ragas dan melihat punggung gadis kecil seusianya yang kini duduk didepan Ragas dan membelakangi nya.

Rangi menatap lekat sosok gadis yang kini tampak menggeleng kecil kepada Ragas.

"Neta udah biasa kak dokter, Mata Neta jahat suka buat mami sedih, jadi lebih baik ditutup aja."

Neta!

Ternyata nama gadis kecil itu adalah Neta, pikir Rangi.

Sementara Ragas mengembuskan napas pelan, dan menatap Neta dengan wajah tertekan. "Neta, mata kamu gak jahat. Mata kamu cantik, dan kakak suka lihatnya. Jadi, bolehkah kalau penutup mata kamu dibuka saat bertemu kakak?"

"Kalau kak dokter suka, Neta akan memberikan mata Neta untuk kak dokter,"

Neta terdiam sesaat dan menunduk, tangan kecilnya meremas roknya dengan keras, sebelum kemudian kembali mengangkat wajahnya.

"Neta benci mata Neta,"

Suara Neta terdengar bergetar, kain yang menutupi matanya juga terlihat basah. Perlahan air mata mulai mengalir melewati pipinya.

GANEETA Where stories live. Discover now