Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote dan komen :)
_________________________________________
***
"Kalian semua benar-benar------" Bu Siska guru bk SMA CEMPAKA itu tak mampu melanjutkan ucapannya karena kepalanya mendadak pusing ketika mengingat perbuatan murid kelas XII IPS 1 itu.
"Ganeta, kamu baru saja masuk hari ini dan sudah membuat masalah?!"
"Maaf bu, saya khilaf" tutur Neta, gadis itu berkata sopan sehingga membuat bu Siska menghela napas tak tega mengomelinya.
Sebadass-badass nya Neta tadi, gadis itu tetap saja tak bisa berkutik jika dihadapkan dengan orang yang lebih tua terlebih itu adalah gurunya. Neta memiliki sopan santun yang kuat, kecuali untuk orang-orang yang ia benci tentunya.
"Kalian juga! Bukannya menahan Neta kalian malah menyemangatinya?! Ibu benar-benar tak habis pikir."
"Tadi niatnya kita gak mau diem aja bu" celutuk Asep membuat bu Siska langsung menatapnya.
"Iya bu! Orang tadi kita mau bantuin Neta. Tapi berhubung lawannya cewek, gak jadi deh. Kitakan cowok tulen yah bu! jadi anti buat lawan cewek. Karena gak bisa bantuin Neta secara langsung jadinya disemangatin aja deh" jelas Juna bersemangat membuat leher belakang bu Siska sakit pertanda tekanan darahnya naik dengan kecepatan maksimal.
Neta dan temen kelasnya yang lain, berusaha keras menahan tawa ketika mendengar Juna, apalagi saat melihat ekspresi tertekan Bu Siska.
"KELUAR KALIAN SEMUA!!! BERDIRI DAN HORMAT DI LAPANGAN SEKOLAH SAMPAI BEL PULANG BERBUNYI!!!"
"SIAP BU!" teriak mereka kompak.
***
"Sorry guys! Ini hari pertama gue gabung ke kelas dan udah buat kita semua di hukum" sesal Neta ke arah teman kelasnya.
"Gak apa-apa elah!" sahut Alin.
"Iya, biasa aja kali" timpal Nada.
"Udah biasa Net!" tambah Dira.
"Gak usah minta maaf Kali Net, gue seneng loh kita dihukum jadi gak perlu belajar deh" girang Asep di ikuti anggukan semangat teman kelasnya yang lain.
"Pas banget lagi ama pelajaran MATImatika, mantap lah pokoknya!" heboh Juna.
"Iya anjir, gue lebih seneng bejemur ala dipantai kayak gini daripada ngitung mtk"
"Bener tuh, bikin kepala mumet aja"
"Yoi!"
Senyum Neta merekah ketika mendengar ucapan teman kelasnya. Padahal mereka baru saja kenal, tapi rasanya sudah sangat akrab seperti ini.
