Aksi Gila Tia

2.3K 192 2
                                    

"Sesuatu bisa berubah tergantung keadaan yang mereka rasakan."

***

Mobil melaju dengan cepat melewati jalan yang sudah pernah mereka lewati. Za, gadis itu yang berkendara. Sedangkan Tia duduk tenang disampingnya.

Kali ini mereka berdua kembali menjejal jalan ini, tak lagi untuk bersenang-senang, namun untuk menghilangkan kekhawatiran dari orang-orang.

Za tak berniat untuk ikut serta membantu pencarian mereka, toh sudah ada yang pihak yang turun tangan. Namun ia sudah terlanjur meyakinkan Mutia dan Rahel, ditambah Tia yang tadinya ingin pergi seorang diri.

Gadis itu benar-benar gila, tangannya saja masih luka dan ingin kembali berkendara.

Bunyi gemericik air yang terbelah karena mobil yang melaju cepat menemani perjalanan mereka yang dilanda keheningan. Tak ada yang berniat untuk membuka suara.

Za memperhatikan jalan kecil setelah sungai ini. Jalan yang menyebabkan Tia harus mendapatkan luka ditangannya. Ia tak ingin mengulang kesalahan yang sama dengan terjatuh lagi dijalan ini.

Dengan kecepatan yang tidak berkurang, Za melewati jalan itu sembari memperhatikan beberapa tempat yang harus ia hindari jika tidak ingin mobil ini hilang kendali.

"Kenapa gak jadi pembalap aja lo sekalian?" tanya Tia.

"Uang gue udah banyak." balas Za sambil memperlambat laju mobil.

Didepan sana ada beberapa orang yang berkumpul, mereka merupakan panitia camping dan juga beberapa anggota kepolisian.

"Itu jembatan yang roboh tadi." ucap Tia. Ia yakin, orang-orang didepan sana berhenti karena jembatan untuk meniti ke sebrang sudah ambruk.

Jembatan itu ambruk ketika mereka lewati tadi, untungnya mereka sudah sampai dibagian paling ujung. Dibantu dengan aksi sigap Aera yang berkendara, mereka berhasil sampai ke sebrang dengan selamat.

Tia nampak sedang berpikir. Tak berselang lama gadis itu menatap Za.

"Apa?"

"Gimana kalau ternyata mereka belum nyebrang waktu jembatan itu roboh?"

Za mengangguk singkat. Ucapan Tia ada benarnya.

"Lo ingat jalan kecil yang kayaknya dilalui paksa tadi?"

"Yang mana?" tanya Za karena memang ia tak berniat memperhatikan jalan.

"Gak jauh dari tempat kita jatuh tadi." jawab Tia.

Za tak ingin membuang waktu. Ia menginjak pedal gas dan langsung memutar kemudi mobil kearah belakang. Sedikit meninggalkan jejak di tanah ber lumpur dibawahnya.

"Ini?" tanya Za yang sudah menghentikan mobilnya didepan persimpangan dengan jalan kecil yang tanaman liar nya nampak layu.

Tia mengangguk.

"Gak ada salahnya kita coba kan?" ucap Tia.

Za kembali melakukan mobilnya memasuki jalan kecil tersebut. Tidak terlalu sulit, hanya saja ia harus berhati-hati karena bisa saja semak belukar disamping mereka menyeruak masuk kedalam mobil.

Jalanan ini hanya dipenuhi tanaman liar dan juga pepohonan. Namun semakin jauh berjalan mereka bisa mendengar suara air sungai yang lumayan deras. Tanaman yang berada disepanjang jalan juga nampak menitikkan air, sepertinya disini habis hujan.

Tiiit Tiiit

Tia mengulurkan tangannya menekan klakson mobil ketika melihat beberapa orang berkumpul dipinggir sungai depan mereka.

My (Bad) Life-ENDWhere stories live. Discover now