tadi pagi Ralvin sempat mencari Zea kerumah, hanya memastikan Zea berangkat dengan aman karena ia tak lagi bisa menjemput nya. tapi Ternyata Zea sudah berangkat lebih lagi darinya membuat Ralvin langsung kepikiran
Chat Ralvin tidak dibalas satupun. Sejak memutuskan pisah Ralvin masih terus mencoba berkomunikasi denga Zea. tapi percuma, Zea sama sekali tidak peduli dengan ratusan chat yang sudah ia kirim padahal kontak nya sama sekali tidak di blokir.
Bodohya Ralvin masih tetap menanyakan nya
_____
Ralvin
dimana?
sudah berangkat?
Read.Ralvin
jangan lupa minum obat______
Ralvin meletakkan hp nya habis mengirimkan pesan itu, memilih mengambil gitarnya. ini pertama kalianya Zea membuat mood nya sedikit rusak
Ralvin duduk di sofa sambil mulai memetik senar gitarnya
Now playing
[Never not - Lauv]We were so beautiful
We were so tragic
No other magic
Could ever compareRalvin memainkan lagu itu dengan fingerstyle nya membuat dirinya larut dalam petikan nya sendiri
I lost myself, seventeen
Then you came, found me
No other magic
Could ever compareThere's a room
In my heart with the memories we made
Took 'em down but they're still in their frames
There's no way I could ever forget, hmm..Mata Ralvin ikut terpejam mengikuti alunannya, membiarkan tangannya tetap memetik senar yang ia sudah hapal posisinya
For as long as I live
And as long as I love
I will never not think about you
You, hmm..
I will never not think about youRalvin memberi jeda sedikit lama entah kenapa ia sedikit tertahan untuk melanjutkan bagiannya
From the moment I loved
I knew you were the one
And no matter whatever I do
Ooh, hmm..
I will never not think about youRalvin berhenti sampai di reff pertama. memainkan lagu ini hanya membuat semua pikirannya dipaksa mengigat perempuan itu
Ralvin menoleh karena mendengar tepukan tangan dari arah pintu masuk
itu Shena
Ralvin lupa kalau gadis ini ikut masuk band nya kemarin,entah sejak kapan ia berdiri disana.
"bagus.."
"thanks"
Shena berjalan mendekat memberi syarat apakah dirinya boleh duduk di samping Ralvin dan dibalas anggukan dari laki laki itu
"aku shena, barangkali kakak lupa"
"otak gue ga se dangkal itu"