49. Part Empat Puluh Sembilan

43.2K 4.5K 251
                                    

***

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

***

49. Keadaan Yang Terbalik

Ting!

Jevanya yang sedang menikmati sunrise di balkon kamarnya di buat kaget dengan notifikasi yang masuk, ia menatap layar handphonenya dan membaca pop-up.

Jangan melupakan jadwal lagi Jeva.

Jevanya menghela nafas, lagi?

Gadis itu berpikir kapan ia akan sembuh, setiap saat harus meminum obatnya dan pergi datang konseling.

Jujur saja Jevanya lelah, namun untuk tetap waras dia masih memerlukan obat dan terapi dari psikiater.

Melangkah masuk kedalam kamarnya, Jevanya pergi mengganti baju tidur dengan seragam sekolah. Sebelumnya dia sudah mandi, bagaimana mungkin Jevanya berangkat sekolah tanpa mandi? Euy, apa yang akan dipikirkan orang-orang tentang ratu iblis ini.

Setelah menyiapkan tasnya, Jevanya menyambar kunci mobil dan turun ke bawah. Bergabung bersama keluarganya untuk sarapan, gadis itu mengambil tempat duduk di sebelah Kris. Di depannya sudah ada Kenan yang terus memperhatikan sejak awal kedatangan Jevanya.

"Papa mama, mana?"

"Biasa, perjalanan bisnis."

"Keluar negeri."

Kenan dan Kris saling menatap, keturunan laki-laki Sandygard itu melempar tatapan tajam dan menjadi awal persaingan yang resmi untuk mendapatkan perhatian Jevanya.

Jevanya menatap keduanya aneh, menggeleng pelan. Tidak mengerti dengan apa yang di perebutkan kakak sulung dan kembarannya itu, Jevanya abai lalu memakan roti yang sudah ia lapisi selai kacang.

"Lo berangkat naik apa?" Tanya Kris.

"Kakak antar ya Jev, kebetulan mau kerja kelompok dan rumah temen kakak searah sama sekolah kalian," Sela Kenan menatap penuh harap.

"Gak!" Tolak Jevanya datar, "Gue berangkat sendiri." Lanjutnya tanpa memperdulikan wajah Kenan dan Kris yang murung.

"Kak Ken, anterin aku aja ya," Pinta Friska tersenyum lembut.

Kenan menoleh pada Friska, pandangannya mendingin. Kenan lupa jika ada gadis itu di sini, dia terlalu fokus pada Jevanya sampai tidak sadar kehadiran adiknya yang satu lagi.

"Sorry, gue lupa harus ke kampus dulu." Tolak Kenan langsung, mendengar itu senyum Friska luntur.

Lelaki itu terlihat jelas masih kecewa, bukan hanya Kenan; kedua orang tua mereka bahkan Kris pun masih belum bisa membuka diri pada Friska.

Sekarang keadaan berbanding terbalik, Jevanya yang dulunya diabaikan mulai di tatap oleh saudaranya. Malah sekarang Friska yang seperti dianggap tidak ada, dihindari semua keluarganya.

The Devil Girl? [TERBIT!]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin