2. Part Dua

83.1K 7.9K 81
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

2. Sweet Apple

"My sweet apple..." Teriakan heboh sebelum pintu kamar Jevanya di buka hampir seperti dobrakan.

"Rusuh banget sih ni anak kambing, malu-maluin gue aja di rumah orang." Gerutu Ketzia ikut melangkah masuk ke dalam kamar Jevanya.

"Jeva yaampun lo gapapa kan? Gue denger katanya lo jatoh dari tangga, yang mana yang sakit baby? Kepala, kaki, tangan, atau leher lo gak patah kan?" Tanya Meiko dengan heboh, di wajah cantik blasteran bule nya terlihat sekali raut khawatir akan keadaannya sahabatnya.

"Astaga ko, gak sampai patah juga," Sewot Ketzia menoyor kepala gadis itu.

"Aduh... Gue kan panik Ket, ah lo mah gak ngerti situasi banget."

"Lo nya aja yang lebay, terlalu melebih-lebihkan,"

Jevanya a.k.a Numy saat ini tersenyum geli melihat perdebatan dua gadis yang berwajah mirip di depannya.

Meiko menyentuh pelan perban di kepala Jevanya, "Sakit?" Tanyanya sambil meringis pelan.

Jevanya mengangguk, Meiko mendekat dan menciumi kepala Jeva yang di perban bertubi-tubi. Sehingga membuat sang empu tertawa geli. Lalu gadis itu mengusapnya penuh sayang, manik hijau Meiko menatap sendu keadaan Jevanya.

"Kenapa gak bilang sih kalo lo sakit?" Tanya Ketzia menatap kesal Jevanya.

Gadis berbola mata coklat itu tampak bingung mau menjelaskannya, "Anu... Itu gue pingsan, dan baru bangun gak lama."

Meiko mengangguk percaya lalu mengambil sebelah tangan Jevanya untuk digenggam. Gadis itu merasakan nyaman, Meiko memperlakukan Jevanya layaknya putri gadis itu. Lembut, dan penuh sayang.

"Yaudah lo siap-siap gih, kita keluar cari makan." Titah Ketzia merogoh ponselnya kala mendapatkan notifikasi whatsapp.

Karena diajak tentu saja Jevanya mau, sekalian dia mau melihat-lihat dunia luar. Apakah alam novel ini benar-benar sama seperti tempatnya dulu.

Jeva mengganti piyamanya dengan kaos oversize dan celana jens panjang. Meiko yang melihat itu bak terserang jantung, shock berat saat sahabatnya itu mulai mengganti style menjadi lebih simpel dan sederhana. Seperti bukan Jevanya sekali, yang selalu berpenampilan heboh dan mewah sana-sini.

"Jev lo serius mau pakai baju itu?" Tanya Meiko ragu.

"Kenapa? Bagus kok,"

Meiko mengangguk kaku, "Iya emang bagus."

"Yaudah ayo," Ajak Jevanya setelah menata rambutnya lebih rapi.

Dulu sebagai Numy ia memiliki sahabat lelaki yang overprotektif dan sangat posesif. William selalu mengatur pakaiannya, melarang pakai yang ketat dan terbuka. Namun ia tidak masalah justru Numy menghangat karena perhatian sahabatnya, itu artinya William peduli dan yang paling penting semua yang di katakan laki-laki itu memang baik untuknya.

The Devil Girl? [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang